Meninjau Pusat Persemaian Terbesar Kedua di Indonesia, Menteri LHK Siti Nurbaya Puji Kepedulian Gubernur Paman Birin Terhadap Kelestarian Lingkungan
Banjarbaru – Pembangunan Pusat Persemaian Liang Anggang BPDAS Barito yang digagas oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) memasuki tahap akhir.
Gubernur Kalimantan Selatan, H. Sahbirin Noor atau yang akrab disapa Paman Birin melalui Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan SDM, Husnul Khatimah bersama Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Siti Nurbaya melakukan peninjauan langsung ke lokasi yang bertempat di Kawasan Hutan Lindung Liang Anggang yang berada di Kecamatan Liang Anggang Kota Banjarbaru Pada Selasa (3/9) siang.
Setibanya dilokasi acara keduanya langsung melakukan peninjauan ke berbagai fasilitas pembibitan seperti tempat greenhouse, ultrafiltraion house dan open growth house, kemudian melakukan penaman secara simbolis.
Persemaian yang memiliki kapasitas produksi 8-10 juta bibit per tahun ini akan menjadi pusat produksi bibit terbesar kedua di Kalimantan setelah Mentawir di Ibu Kota Nusantara (IKN).
Dengan melibatkan 70 tenaga kerja, persemaian ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan bibit untuk program rehabilitasi hutan dan lahan di wilayah Kalsel.
Pembangunan persemaian skala besar ini merupakan yang keenam di Indonesia dan merupakan hasil sinergi antara Kementerian LHK, Kementerian PUPR, dan Pemerintah Daerah serta badan usaha pertambangan mineral dan batubara.
Dalam paparan tertulisnya yang dibacakan Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan SDM, Husnul Khatimah, Paman Birin menyampaikan apresiasi dan dan terimakasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembangunan pusat persemaian baru di wilayah Kalsel.
Paman Birin menjelaskan bahwa pusat persemaian ini memiliki lokasi strategis, yang terletak dekat dengan perkotaan seperti Kota Banjarbaru, Kota Banjarmasin dan Kabupaten Banjar.
“Lokasi ini sangat ideal untuk mendukung upaya kita dalam menjaga dan melestarikan lingkungan,” sampai Paman Birin.
Lebih lanjut, Gubernur Paman Birin menegaskan bahwa pembangunan pusat persemaian ini sangat mendukung kebijakan Pemerintah Provinsi Kalsel dalam gerakan Revolusi Hijau, terutama dalam aspek pembibitan tanaman.
“Dengan adanya pusat persemaian ini, kita dapat lebih intensif dalam menyediakan bibit tanaman yang dibutuhkan untuk penghijauan, yang pada akhirnya akan meningkatkan kualitas lingkungan di Kalimantan Selatan,” tambahnya.
Tidak hanya itu, Paman Birin juga menyatakan kebanggaannya bahwa pusat persemaian ini dapat menjadi tempat edukasi bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) dan masyarakat umum di Kalsel.
“Kita semua bisa belajar dan berperan aktif dalam menanam serta melestarikan lingkungan yang ada di Kalimantan Selatan. Ini adalah langkah nyata dalam upaya menjaga keberlanjutan ekosistem kita,” jelasnya.
Di akhir sambutannya, Paman Birin menekankan pentingnya pusat persemaian ini dalam upaya memperkuat ketahanan terhadap bencana, seperti kebakaran hutan dan lahan (karhutla) serta banjir.
Sementara itu, Menteri Siti Nurbaya menyampaikan apresiasinya terhadap upaya yang telah dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan dalam bidang rehabilitasi hutan dan lahan.
Menteri Siti menyebutkan bahwa sejak 2016 telah mengamati perkembangan Kalsel, dan menurutnya, rehabilitasi hutan dan lahan di provinsi ini merupakan yang terbaik di Indonesia.
“Saya telah mengamati Kalsel sejak 2016, dan ternyata Rehabilitasi Hutan dan Lahan di sini adalah yang terbaik di Indonesia. Ini merupakan pencapaian yang luar biasa dan patut menjadi contoh bagi daerah lain,” ungkap Siti Nurbaya.
Lebih lanjut, Siti Nurbaya juga mengapresiasi kepemimpinan Gubernur Kalsel, yang dinilainya tidak hanya dekat dengan masyarakat, tetapi juga memiliki kepedulian yang tinggi terhadap kelestarian lingkungan.
“Gubernur Kalsel tidak hanya sangat bermasyarakat, tetapi juga sangat peduli dengan lingkungan. Ini adalah kombinasi yang penting untuk menjaga keberlanjutan alam sekaligus kesejahteraan masyarakat,” tambahnya.
Turut hadir dalam peninjauan tersebut Direktur Jenderal Pengelolaan DAS dan Rehabilitasi Hutan (PDASRH), Dyah Murtiningsih, Direktur Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan, Hanif Faisol Nurofiq, Staf Ahli Menteri KLHK beserta jajaran, Perwakilan Kementerian PUPR, sejumlah kepala SKPD Kalsel, Jajaran PT Adaro Energy Indonesia Tbk serta tamu undangan lainnya. (rfq/adpim)
Foto : M. Furqan Ali