Rakor Teknis Perindustrian, Paman Birin Berharap Jadi Penggerak Utama Perekonomian Nasional dan Daerah

0
307

Banjarmasin – Pemerintah berkomitmen untuk terus menjaga momentum pemulihan sektor industri, seiring dengan pulihnya kehidupan kita dari pandemi covid-19. Saat ini sektor industri memainkan peran penting sebagai penggerak dan penopang utama perekonomian nasional dan daerah, baik industri migas maupun non migas.

Hal tersebut disampaikan Gubernur Kalimantan Selatan Sahbirin Noor atau Paman Birin dalam sambutannya yang dibacakan Plt Asisten II Setdaprov Kalsel, Nurul Fajar Desira pada Rapat Koordinasi Teknis Perindustrian di Hotel Rattan Inn, Banjarmasin, Selasa (21/2)

Menurutnya, berdasarkan data Dinas Perindustrian, industri non migas mencatatkan kontribusi terhadap PDRB tahun 2022 sebesar 11,39 persen.

“Melihat realisasi kontribusi industri non migas ini, saya ingin agar kerja sektor-sektor yang berkaitan dengan sektor non migas dapat lebih optimal lagi,” kata Paman Birin.

Paman Birin juga menyampaikan, dalam rangka mengoptimalkan kekuatan yang dimiliki Kalsel pada sektor non migas, pemerintah daerah mengambil langkah – langkah strategis, dengan peningkatan daya saing industri dan mendorong investasi di sektor industri, melalui penguatan sektor industri yang selaras dengan potensi dan kebutuhan industri, serta menyiapkan strategi untuk menembus pasar perdagangan nasional dan dunia. Selain itu juga terus mendorong pemberdayaan industri kecil dan menengah agar lebih berdaya saing, agar dapat berperan signifikan dalam penguatan struktur industri nasional.

“Untuk itu, diperlukan kerja sama solid antar seluruh pemangku kepentingan di bidang industri agar berbagai tantangan sektor perindustrian dapat diselesaikan sehingga mampu mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan,” terangnya.

Paman Birin menambahkan, upaya pembangunan industri juga harus ditopang dengan SDM unggul yang mampu beradaptasi, terhadap segala perubahan teknologi. mengingat saat ini, sudah berada pada era industri 4.0 dan society 5.0 yang menuntut manusia mampu menciptakan nilai tambah baru melalui perkembangan teknologi, serta meminimalisir adanya kesenjangan di berbagai sektor kehidupan.

“Kita tentunya harus mempersiapkan diri mengingat kemampuan manusia saat ini sudah banyak digantikan oleh Artificial Intelligence (AI). SDM unggul menjadi kunci dalam penyelenggaraan industri yang berkelanjutan,” katanya.

Paman Birin juga berharap, melalui rapat ini, maka perlu dipikirkan bersama bagaimana strategi perindustrian yang berkelanjutan agar akselerasi perubahan struktur perekonomian kalimantan selatan menuju sektor sekunder yang didominasi industri dapat terwujud.

“Saya juga ingin agar program pemerintah dalam bidang industri, khususnya program pemberdayaan industri kecil dan menengah, dapat lebih memberikan ruang bagi masyarakat untuk mengembangkan potensi daerah dan kekayaan yang dimiliki kalsel,” katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian Provinsi Kalimantan Selatan Mahyuni mengatakan, diadakannya rapat koordinasi teknis bidang perindustrian bersama kabupaten kota ini adalah dalam upaya sinkronisasi, keselarasan dan sinergitas penyusunan program kegiatan urusan perindustrian antara pemerintah pusat dengan pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten kota se-Kalsel.

“Dengan tema rakornis hari ini, “Diversifikasi Produk dan Standarisasi Industri untuk Penguatan Daya Saing Industri Daerah”, adalah tidak hanya untuk kondisi para pelaku industri kecil dan menengah termasuk juga kita sangat impikan industri besarpun melakukan hilirisasi,” katanya.

Mahyuni menuturkan, saat ini industri di Kalsel sedang terus melakukan optimalisasi dengan membuat hilirisasi dari produksi sawit dan produksi batu bara agar diolah menjadi produk sesuai dengan arahan dari Gubernur Kalimantan Selatan Sahbirin Noor.

“Alhamdulillah, sekarang di Kalsel yang sudah dihilirisasi dari produksi sawit adalah menjadi minyak goreng ada tiga industri minyak goreng di kalsel di tarjun kota baru, di pulau laut dan ketiga di Batulicin. Untuk itu, jangan ragu membeli minyak goreng produksi dari Kalsel karena semuanya ber SNI,” pungkasnya. (end/adpim)

Foto : Endy Pradana

Berikan Komentar