Paman Birin Ajak Masyarakat Muslim Menyambut Idul Adha dengan Kegembiraan
Banjarmasin – Masyarakat muslim Kota Banjarmasin dan sekitarnya melangsungkan Shalat Idul Adha 1444 hijriah di lapangan bagian barat area Masjid Raya Sabilal Muhtadin Banjarmasin, Kamis (29/06/2023).
Turut hadir Gubernur Kalimantan Selatan H. Sahbirin Noor atau Paman Birin bersama sejumlah kepala SKPD lingkup Pemprov, Ketua DPRD Kalsel Supian HK dan pimpinan Forkopimda lainnya.
Shalat Idul Adha yang dimulai pukul 07.30 Wita itu diimami KH Ahmad Mulkani Al-Banjari dan bertindak selaku Khatib adalah KH Dr Ahmad Hafiz Anshari AZ MA.
Paman Birin dalam sambutannya, atas nama pribadi dan Pemerintah Provinsi, menyampaikan selamat Idul Adha 1444 Hijriah yang saat ini dirayakan juga masyarakat muslim di dunia.
Paman Birin mengajak masyarakat muslim, dapat memaknai hari raya Idul Adha dan menyambut dengan penuh kegembiraan.
Sementara itu, ceramah yang disampaikan khatib berjudul “Memperkokoh Ukhuwah Menyongsong Pemilu 2024” diawali dengan pesan bahwa ibadah haji memiliki hikmah yang sangat banyak.
Salah satunya adalah persatuan dan kesatuan umat Islam.
Para kaum muslimin yang sedang wukuf di Arafah, khusyuk dan tawadhu beribadah dengan meninggalkan simbil-simbol keduniaan.
Pesan selanjutnya, membina Ukhuwah Islamiyah ujar khatib, adalah wajib bagi setiap muslim. Menodai dan merusak ukhuwah adalah haram.
Karena itu, apabila ada orang yang mengatakan atau melakukan sesuatu yang dapat menimbulkan permusuhan, pertentangan, pertengkaran, atau percekcokan, ia akan menanggung dosa yang amat berat, dan Allah, dengan keadilan-Nya, akan memberikan hukuman yang setimpal terhadap orang yang bersangkutan.
Sebaliknya, orang yang selalu berusaha menciptakan kehidupan yang rukun, aman, dan damai, menjaga diri agar tidak terjadi pertengkaran dan permusuhan, dan di mana pun berada, ia selalu menebarkan rahmah, cinta. dan kasih sayang kepada sesama, ia akan mendapatkan pahala dan anugrah besar dari Allah SWT yakni surga dengan segenap keindahannya.
Diingatkan Khatib, saat ini tengah menghadapi tahun politik atau pemilu serentak 2024.
Persaingan yang ketat pun terjadi, bukan saja persaingan antarpartai, tetapi juga persaingan antarcalon, persaingan antartokoh, persaingan antarpendukung, persaingan antarorganisasi, dan persaingan antarkelompok.
“Dalam situasi dan kondisi seperti ini, sebagai muslim yang baik, kita harus waspada, jangan sampai terbawa arus yang dapat memecah belah umat dan merusak ukhuwah islamiyah. Kita wajib melakukan upaya untuk memperkuat dan memperkokoh Ikhuwah Islamiyah, persatuan, dan kesatuan bangsa,” ujar Hafiz Anshari.
Ia mengajak para muslimin, mejadikan Pemilu sebagai bagian dari amal ibadah yang bernilai tinggi di sisi Allah dengan memperkokoh persatuan dan kesatuan, bukan sebagai medan berbuat dosa dan maksiat dengan memecah belah umat. (sal/adpim)
Foto : Rezky A. Maulidja