Paman Birin Dukung Program Sekolah Penggerak, Objek Mutu Pendidikan di Banua
Banjarbaru—Gubernur Kalsel H. Sahbirin Noor atau Paman Birin melalui Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Pembangunan Agus Dyan Nur membuka Forum Pemangku Kepentingan (FPK) Program Sekolah Penggerak Angkatan 2-3 yang digelar oleh Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) Provinsi Kalimantan Selatan di Hotel Novotel Banjarbaru pada Selasa (23/7) pagi.
Tarian Pusaka Batuah, sejumlah penari dari siswi SMKN 5 Banjarmasin itu tampil dalam opening ceremony FPK Program Sekolah Penggerak Tahun 2024 tersebut. Dan acara itu juga dilakukan sebuah penandatanganan MoU oleh BPMP Provinsi Kalsel dengan Seamolec, sebagaimana langkah program pendidikan ke depan.
Gubernur Kalsel Paman Birin melalui Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Pembangunan Agus Dyan Nur menyampaikan sambutan tertulisnya bahwa pihaknya mengapresiasi kepada BPMP Provinsi Kalsel yang telah mengumpulkan sejumlah pemangku kepentingan atau pejabat daerah di 13 Kabupaten/Kota untuk program sekolah penggerak ini.
“Sejak awal berjalan di tahun 2021, Pemprov Kalsel selalu mendukung program sekolah penggerak ini. Keberadaan program ini sebagai objek mutu pendidikan di Banua,” ucap Paman Birin.
Karena, menurut Paman Birin, kompetensi kepala sekolah dan tenaga pendidik, serta peserta didik dapat meningkat di sekolah dalam target tertentu. Sampai sekarang, sekolah penggerak memiliki 3 angkatan yang terdiri 49 sekolah (angkatan pertama), 136 sekolah (angkatan kedua) dan 82 sekolah (angkatan ketiga).
Semua itu meliputi jenjang PAUD, SD, SMP, SMA dan SLB yang tersebar di Kalsel.
Paman Birin juga mengapresiasi kepada sekolah-sekolah yang telah terlibat dalam program Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) RI, terutama bagi sekolah yang lolos verifikasi seleksinya.
“Saya berpesan agar bapak dan ibu sebagai kepala sekolah, memanfaatkan fasilitas dan pendampingan yang diberikan oleh program ini. Tentu agar mencapai akselerasi pendidikan dalam halnya kompetensi maupun percepatan digitalisasi,” harap Paman Birin.
Sementara itu, Kepala Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) Provinsi Kalimantan Selatan, Yuli Haryanto menjelaskan angkatan 2-3 ini terdapat 136 satuan pendidikan PSP. Tahun ini dijadikan satu kegiatan dalam dua angkatan yang merupakan perintah dari pusat.
“Alhamdulillah, hari ini kita bisa selenggarakan kegiatan pemangku kebijakan untuk kepentingan sebuah pendidikan di Kalsel,” terang Yuli Haryanto.
Yuli Haryanto berharap bahwa pihaknya sangat terbuka sekali dengan masukan yang diberikan oleh tim PSP. Sehingga nantinya bersama-sama mewujudkan pendidikan yang maju.
“Harapannya nanti dapat menerima masukan-masukan, karena ini akan menjadi katalis untuk mewujudkan visi pendidikan kita dalam terciptanya profil Pancasila,” ucapnya.
Dalam kesempatan itu Direktur SEAMOLEC, Dr. Wahyudi menyampaikan lewat materinya bahwa bentuk dukungan SEAMEO (Southeast Asian Ministers of Education Organization) Centre di Indonesia terhadap program Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka. Pihaknya telah memiliki 7 Seamolec Center di Indonesia.
“Visi kami adalah untuk menjadikan expert education dari jarak jauh. Dan kita merupakan organisasi dibawah Kemendikbudristek RI,” ujarnya.
Dr. Wahyudi mempersilahkan siapa saja yang ingin bekerjasama dengan pihaknya untuk mewujudkan pendidikan yang maju. Karena materi yang diberikan untuk mempermudah akses pendidikan jarak jauh, bahkan pihaknya telah merancang program agar menjangkau daerah pelosok.
Sebagai informasi bahwa Online Hybrid Learning System menjadi salah satu pendekatan yang dapat diimplemetasikan dengan penguatan kepada High Order Thinking (HOTS) dengan mengadopsi konsep Project Base Learning (ProBL) dan Problem Base Learning (PBL). Di mana dalam praktiknya juga didukung dengan integrasi Internet of Think (IOTs) sebagai media dan kerangka Learning Management System (LMS).
“Untuk pengembangan, pendidikan non formal. Bagaimana anak-anak dapat mengenyam pendidikan, sehingga Information and Communication Technologies (ICT) baik agar mengoptimalkan pendidikan formal maupun konvensional,” tutupnya. (mr/Adpim)
Foto : M. Rezky Maulidja