Gubernur Kalsel Groundbreaking Pembangunan Dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Makan Bergizi Gratis (MBG) di Tanah Laut

0
66

Jorong – Gubernur Kalsel, H. Muhidin, melalui Staf Ahli Bidang Pemerintahan, Hukum, dan Politik, Adi Santoso menghadiri groundbreaking atau peletakan batu pertama pembangunan Dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Makan Bergizi Gratis (MBG) Badan Gizi Nasional (BGN) di Pesantren Nurul Hijrah, Jorong, Kabupaten Tanah Laut, pada Senin (26/2) pagi.

Acara groundbreaking ini ditandai dengan peletakan batu pertama oleh Gubernur Kalsel, H. Muhidin, yang diwakili Adi Santoso, didampingi oleh Pimpinan Pondok Pesantren Nurul Hijrah Jorong, KH. M. Mukri Yunus, Direktur Pemberdayaan dan Partisipasi Masyarakat Badan Gizi Nasional (BGN), Tengku Syahdana, Ketua Umum Induk Koperasi Pondok Pesantren (Inkopontren), Hapi Jazuli, Forkopimda Kalsel dan disaksikan oleh para tamu undangan serta santri Pondok Pesantren Nurul Hijrah.

Pembangunan dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) MBG ini merupakan kerja sama antara Badan Gizi Nasional (BGN) dan Induk Koperasi Pondok Pesantren, sebagai bagian dari program prioritas nasional yang diinisiasi oleh Prabowo-Gibran.

Dalam sambutannya, Gubernur Kalsel, H. Muhidin yang dibacakan Adi Santoso menyampaikan apresiasi kepada Badan Gizi Nasional dan Induk Koperasi Pondok Pesantren, serta seluruh pihak yang terlibat dalam persiapan pembangunan dapur MBG.

“Kesuksesan program prioritas Makan Bergizi Gratis dimulai dari pembangunan dapur yang memenuhi standar kelayakan, disusul SDM yang kompeten dan manajemen yang memenuhi standar operasional prosedur,” ujar Adi Santoso.

Lebih lanjut, Adi Santoso menjelaskan bahwa keberadaan dapur MBG juga memberikan ruang bagi pemberdayaan ekonomi masyarakat sekitar. Pemenuhan pasokan pangan akan melibatkan UMKM dan unit-unit usaha kecil di sekitar wilayah dapur MBG, maupun di lingkup pesantren itu sendiri.

“Saya berharap, pelaksanaan program makan gratis ini dapat menjangkau manfaat di segala sisi, baik bagi peningkatan gizi anak-anak bangsa, hingga peningkatan ekonomi masyarakat sekitar,” tambahnya.

Pemerintah daerah dan institusi terkait berkomitmen untuk terus mendukung, mengelola, dan mengawasi pelaksanaan program ini dengan sebaik-baiknya dan penuh tanggung jawab.

Diakhir sambutannya, Adi Santoso juga mengajak seluruh masyarakat untuk mendukung dan mendoakan agar program ini dapat terlaksana secara optimal, terutama di Kalimantan Selatan.

“Mari kita dukung dengan segenap hati, dan kita doakan program ini dapat terlaksana secara optimal, terutama di Banua Kalsel,” pungkasnya.

Sementara itu, Ketua Umum Induk Koperasi Pondok Pesantren (Inkopontren), Hapi Jazuli, mengungkapkan Dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) memiliki target 1.500 titik di seluruh Indonesia, sebagai upaya strategis untuk menyediakan makanan sehat dan bergizi secara gratis bagi santri serta masyarakat sekitar.

Di Kalsel, Hapi Jazuli menjelaskan program ini diproyeksikan memberikan manfaat signifikan bagi 286 pesantren, dengan total penerima manfaat utama mencapai 93.000 santri. Tidak hanya itu, cakupan lebih luas juga mencakup total 765.000 penerima manfaat diseluruh Kalsel, termasuk siswa di luar lingkungan pesantren.

Selain itu, Hapi Jazuli menggaris bawahi agar distribusi makanan tetap berkualitas, dapur MBG akan dibangun dengan perhitungan jarak ideal, yakni 30–40 kilometer dari lokasi penerima manfaat.

Strategi ini menurutnya bertujuan untuk memastikan makanan tetap segar, sehat, dan siap dikonsumsi saat sampai di tangan penerima.

“Kami ingin memastikan makanan yang diberikan tidak hanya gratis, tetapi juga sehat dan bergizi. Program ini juga menjadi langkah nyata dalam memperkuat ketahanan pangan berbasis komunitas, dengan melibatkan koperasi pondok pesantren sebagai garda terdepan,” ujar Hapi Jazuli. (Rfq/adpim)

Foto : Adetia Nafarin

Berikan Komentar