Festival Kuntau se-Kalimantan, Paman Birin : Wujud Pelestarian Seni Beladiri Tradisional Suku Banjar

Banjarmasin – Gubernur Kalimantan Selatan, H Sahbirin Noor atau Paman Birin membuka Festival Kuntau se – Kalimantan Memperebutkan Trophy dan Medali Acil Odah Tahun 2024 beriringan dengan Pentas Seni Budaya Banjar dalam rangka Milad ke-1 Tutus Banjar Asli (TABAS) di Taman Bidaya Banjarmasin, Sabtu (27/7/2024).

Paman Birin dalam sambutannya yang dibacakan Asisten Administrasi Umum, Ahmad Bagiawan mengatakan, seni bela diri ini tidak hanya menjadi simbol kekuatan fisik, tetapi juga mencerminkan nilai-nilai luhur dan kearifan lokal yang diwariskan oleh leluhur.

”Sebagaimana kita ketahui, bahwa kuntau merupakan salah satu seni bela diri tradisional yang dimiliki oleh masyarakat suku Banjar,” katanya.

Paman Birin menambahkan, kuntau juga bukan hanya sekadar seni bela diri, tetapi juga mengandung nilai-nilai moral yang tinggi. melalui latihan dan praktik kuntau, para pesilat diajarkan tentang disiplin, kejujuran, keberanian, dan rasa tanggung jawab.

”Nilai-nilai ini sangat relevan dalam membentuk karakter generasi muda kita agar menjadi pribadi yang kuat, tangguh, dan berakhlak mulia,” ucapnya.

Oleh karena itu, menurut Paman Birin, pelestarian kuntau menjadi sangat penting dan harus memastikan bahwa seni bela diri ini tidak hanya dikenal oleh generasi sekarang tetapi juga diwariskan kepada generasi mendatang.

”Festival kuntau se-Kalimantan yang diselenggarakan oleh TABAS ini, merupakan salah satu langkah konkret wujud upaya pelestarian tersebut. maka dari itu, dalam kesempatan ini, saya mengajak seluruh elemen masyarakat, pemerintah, serta para pecinta seni bela diri untuk bersama-sama mendukung upaya pelestarian kuntau,”ungkapnya.

Disamping itu, sebagai bentuk dukungan, Paman Birin menyampaikan bahwa, Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan siap bekerja sama dengan berbagai pihak untuk memberikan hal-hal yang dibutuhkan, baik dalam bentuk fasilitas latihan, penyelenggaraan event, maupun promosi kuntau di tingkat nasional dan internasional.

”Melalui ajang ini, kita dapat menemukan bibit-bibit pesilat yang berpotensi dan berbakat, yang nantinya dapat membawa nama baik Kalimantan Selatan di kancah nasional maupun internasional dan berharap festival ini dapat menjadi ajang yang rutin diselenggarakan setiap tahun, sehingga kuntau dapat terus berkembang dan mendapatkan tempat yang layak di hati masyarakat,” pungkasnya.

Sementara itu, Ketua DPW TABAS Kalsel, M Khairanoor Effendy mengatakan, dalam rangka milad TABAS ke-1 organisasinya mengadakan gebyar pentas seni budaya banjar dan bakuntau se Kalimantan.

“Kami mempunya misi mengangkat budaya banjar salahsatunya kuntau,” katanya.

Dirinya berharap, dengan adanya kegiatan ini dapat mendorong masyarakat untuk kembali meminati dan melestarikan budaya banjar.

“Semoga kuntau kembali eksis seperti dahulu dan menjadi primadona ditanah Kalimantan sendiri. Dan berharap kuntau bisa menjadi ekstra kulikuler di sekolah-sekolah SD bahkan SMP,” harapnya.

Untuk diketahui, kejuaraan kuntau ini memperebutkan trophy dan medali Acil Odah, dan diikuti 397 peserta dari seluruh Kalimantan. (end/adpim)

Foto : Yusnadianoor

Berikan Komentar