Hari Lingkungan Hidup, Paman Birin Terus Dorong Kesadaran Menanam Pohon
Banjarbaru—Gubernur Kalimantan Selatan H Sahbirin Noor atau Paman Birin memimpin upacara dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia Tahun 2024 di halaman Kantor Gubernur Kalsel pada Rabu (5/6) pagi.
Dalam sambutannya, Gubernur Paman Birin menyampaikan bahwa Hari Lingkungan Hidup Sedunia merupakan bentuk kepedulian kita semua sebagai warga Indonesia, khususnya di Kalimantan Selatan untuk menumbuhkan kesadaran dalam menanamkan pohon.
“Peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia sebagai tanda untuk meningkatkan kesadaran global. Hal itu agar mengambil tindakan positif untuk perlindungan alam dan bumi, tema yang diusung adalah Penyelesaian Krisis Iklim. Teruslah melakukan inovasi dan prinsip keadilan,” sampai Paman Birin.
Tema itu, menurutnya untuk menangkal kritis iklim yang terjadi di seluruh dunia, tak terkecuali di Indonesia.
Bagi Paman Birin, gerakan yang dilakukan harus konsisten untuk memberikan penyadaran, sehingga nantinya akan memperhatikan aspek lingkungan hidup di sekitar.
“Perlu diketahui bersama bahwa Indonesia berkomitmen untuk pengurangan emisi rumah tangga. Begitu juga Kalimantan Selatan telah melakukan pengurangan gas emisi rumah tangga sebesar 25,4%. Kemudikan di tahun 2023, pengurangan gas emisi rumah tangga meningkat sebesar 38,3%. Jauh lebih tinggi dari target angka 28,15%,” bebernya.
Dengan segala pihak, Paman Birin mengucapkan tanda terima kasih sebesar-besarnya untuk seluruh tim yang bertugas dalam penanganan lingkungan hidup di Banua. Terlebih, DLH telah berusaha melakukan antisipasi dan terus melakukan pelestarian lingkungan bersama di daerah.
“Dengan memberikan kepedulian terhadap lingkungan hidup maka nantinya akan dinilai ibadah. Dengan mengucapkan Bismillahirrahmanirrahi, rangkaian Peringatan Hari Lingkungan Sedunia saya menyatakan dibuka dengan resmi,” ucapnya.
Diakhir sambutannya, Paman Birin menyerukan menanam dan menanam bagian dari revolusi hijau yang dianggapnya sebagai gerakan atau menggelorakan rakyat untuk menjaga bumi tetap lestari.
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Kalimantan Selatan, Hanifah Dwi Nirwana menyatakan tema yang diusung oleh Indonesia adalah penyelesaian krisis iklim dengan inovasi dan prinsip keadilan. Adapun, tema globalnya adalah Land Restoration, Desertification and Drought Resilience.
Hanifah juga menyebut pentingnya tindakan global yang terintegrasi dan terkoneksi dalam sebuah sinkronisasi agenda internasional untuk memulihkan lahan yang terdegradasi.
“Dan itu memiliki dampak besar pada ketahanan pangan, pengurangan kemiskinan dan mitigasi perubahan iklim,” ujarnya.
Dipengujung acara, Hanifah mengumumkan 20 Desa/Kelurahan yang mengikuti lomba Babarasih Sungai dalam program Sungai Martapura Asri. Tak hanya aksi pembersihan sungai, dirinya menyebutkan bahwa kelompok masyarakat juga melakukan pemilahan sampah.
“Kriteria penilaian meliputi jumlah partisipan, jumlah entitas terlibat, partisipan per entitas, berat sampah dan kondisi sampah yang terpilah,” tandasnya.
Diketahui bahwa serangkaian lomba akan dilakukan sejak 5 Juni hingga 5 Juli mendatang. Dalam peringatan itu, penyerahan apresiasi lomba Babarasih Sungai, pembagian bibit pohon kepada SKPD lingkup Pemprov Kalsel, aksi bersih lingkungan dan sungai.
Kemudian, talkshow Pengendalian Perubahan Iklim, inovasi desa/kelurahan terbaik, penanaman 8.000 bibit mangrove hingga aksi bersih pantai sebagai puncak kegiatan di Desa Muara Pagatan, Kabupaten Tanah Bumbu. (mr/Adpim)
Foto : Yusnadianoor