Haul H. Abdussamad Sulaiman, Wagub Kalsel Hasnuryadi Kenang Sebagai Sosok Peduli kepada Masyarakat

0
65

Marabahan – Wakil Gubernur Kalsel Hasnuryadi Sulaiman mengenang ayahnda H Abdussamad Sulaiman bin Haji Basirun (H Leman) sebagai sosok yang memiliki kepedulian besar terhadap masyarakat dan sikap inilah yang ditularkan pada anak-anaknya.

Bahkan dirikannya PT Hasnur sebagai gabungan nama ayahnya, HA Sulaiman HB dan ibunda Nurhayati, didedikasikan untuk bisa berbuat baik kepada masyarakat luas dan kesejahteraan orang banyak.

Hal itu disampaikan Wagub Hasnuryadi pada peringatan Haul ke-10 almarhum H Abdussamad Sulaiman bin Haji Basirun, Rabu (26/02/2025) di area kubah Datuk Abdussamad Marabahan, Kabupaten Batola.

Haul dihadiri sejumlah habib, ulama, tokoh, pejabat beserta puluhan ribu masyarakat Kabupaten Barito Kuala dan sekitarnya.

Nampak hadir, Habib Syech bin Abdul Qodir Assegaf Solo, Habib Ali Zainal Abidin dari Surabaya, Habib Jindan bin Novel Tangerang, Habib Muhammad Al Habsyi dari Jakarta, Habib Haidar Al Hamid dari Tanggul, Habib Fahmi Al Muhdhor Probolinggo, Habib Abu Bakar Malang, Habib Rifqy Alaydrus Jakarta, Habib Fahmi Almuhdar Probolinggo, dan KH Sanusi Ibrahim (Guru Jaro), serta KH Asqalani.
Hadir juga, Kepala DPRD Kalsel H Supian HK, para forkopimda, kepala SKPD lingkup Pemprov Kalsel, pejabat Pemkab Batola, DPRD Kalsel, DPRD Batola, dan jajaran Hasnur Group dan Hasnur Center.

Mewakili pihak keluarga, Hasnuryadi Sulaiman menyampaikan terima kasih kepada para habaib, ulama, guru agama, tokoh dan masyarakat yang hadir mengikuti haul orangtuanya ini.

Sementara itu, mewakili keluarga keluarga besar H Leman, Wakil Gubernur Hasnuryadi Sulaiman, berterima kasih dengan kehadiran jamaah Haul ayahnya.

“Mohon doa untuk abah dan mama tercinta,” ujar Hasnuryadi.

Diceritakan juga, semasa hidupnya, H Leman selalu dekat dengan para habaib, ulama, para guru agama dan selalu meminta bimbingan dalam setiap tindakannya.

H Leman berpulang pada 14 Juni 2015 di Jakarta dann di makamkan di kawasan Kubah Datuk Abdusamad Marabahan- Barito Kuala.

Prosesi haul diawali pembacaan salam ziarah kubur yang dipimpin Ustadz H Mohammad Mubaraq dilanjutkan pembacaan ayat Alquran oleh Ustadz H Ahmad Saufi.
Selanjutnya, pembacaan QS Yasin, tahlil, zikir dipandu KH Muhammad Qomaruddin (Guru Busu), doa haul oleh Habib Ali bin Zainal Abidin, dan lantunan shalawat diperdengarkan Habib Syech bin Abdul Qodir Assegaf.

Manaqib atau riwayat perjalanan hidup H Leman disampaikan Guru Jaro beserta pesan lainnya.
Diceritakan, H Leman merupakan sosok yang turut memperjuangkan agama Allah melalui berbagai kegiatan sosialnya.

Tauladan yang perlu dicontoh ujar Guru Jaro, H Leman selalu memandang baik kepada orang lain, dan tidak suka menjelek-jelekkan orang.
Terhadap orang yang pernah menzalimi, tidak ada dendam dalam hati H Leman, bahkan dia bersedia membantu saat yang bersangkutan dalam kesusahan.
Guru Jaro juga menceritakan peristiwa menjelang akhir hayat H Leman dan pesan yang disampaikan kepada keluarganya yakni sebuah amalan yang paling baik menurutnya, yaitu sipat ikhlas dalam segala perbuatan.

Selanjutnya Guru Jaro menyebutkan tingkatan ikhlas yakni ikhlas Abidin, ikhlas Muhibbin, ikhlas muqarrabin, dan Ikhlas Siddiqin yakni orang yang melakukan ibadah hanya Allah SWT sebagai tujuan.

Adapun tausiah haul, disampaikan Habib Jindan bin Novel bin Salim bin Jindan, Pimpinan Yayasan Al Fachriyah, Tangerang, Banten.
Habib Jindan mengatakan, tidak banyak orang yang dikenang bertahun-tahun setelah ia meninggal dunia. H Leman ujarnya, meskipun bukan pejabat, tapi salah satu orang yang terus dikenang masyarakat setelah meninggal dunia, karena banyak memberikan manfaat kepada orang lain semasa hidup.

Orang yang memberikan manfaat inilah yang disukai Allah SWT, ujar Habib Jindan lagi.

Disebutkan hadist rasul bahwa orang yang dermawan, dekat kepada Allah dekat kepada manusia, dekat dengan surga dan jauh dari neraka. Sebaliknya orang yang kikir, akan jauh dari Allah y, jauh dari manusia, jauh dari surga dan dekat dengan neraka.

“Intropeksi diri kita, jadilah orang yang makin banyak manfaat bagi orang lain,” pesan Habib Jindan.
Di penghujung tausiahnya, Habib Jindan mengingatkan, jika terobsesi kepada seseorang, malam terobsesi kepada orang yang diberikan ilmu lalu ia sebarkan kepada orang lain, dan orang yang diberikan harta Allah SWT lalu membagikannya dengan sesama.

Faktor lain yang menyebabkan kehidupan H Leman menjadi berkah ujar Habib Jindan, karena semasa hidupnya dekat dengan para habaib, ulama, dan guru agama yang selalu dimintanya bimbingan dan petunjuk mereka. (sal/adpim)

Foto : Yusnadian Noor

Berikan Komentar