Isra Mikraj bersama Kader PKK, Hj. Fathul Jannah : Meneladani Sifat Nabi Muhammad SAW
Banjarmasin – Tim Penggerak (TP) PKK Kalimantan Selatan menggelar peringatan Isra Mikraj Nabi Muhammad SAW 1446 H dengan semangat memperkuat nilai-nilai keimanan dan membangun generasi berakhlak mulia.
Acara yang berlangsung di Mahligai Pancasila, Banjarmasin, pada Kamis (2/1) ini, mengusung tema “Wujudkan Generasi Berakhlak Mulia melalui Hikmah Isra Mikraj Nabi Muhammad SAW.”
Acara diawali dengan lantunan sholawat dari Kelompok Habsyi Assaiyidah Khadijah asal Martapura, menciptakan suasana penuh hikmah. Lantunan ayat-ayat suci Alquran yang dibacakan oleh Qoriah Ummi Siti Hani semakin menambah keagungan suasana.
Ketua Tim Penggerak PKK Kalsel, Hj. Fathul Jannah Muhidin, hadir langsung selama jalannya kegiatan, mendampingi Gubernur Kalimantan Selatan sekaligus Pembina TP PKK Kalsel, H. Muhidin. Tampak juga hadir ketua TP PKK Banjarmasin Siti Wasilah Ibnu Sina, dan sejumlah pengurus TP PKK Kalimantan Selatan.
Saat diwawancarai, Hj. Fathul Jannah Muhidin menyampaikan apresiasi kepada seluruh kader PKK dan masyarakat yang telah mendukung terlaksananya acara ini.
“Kami berharap peringatan Isra Mikraj ini tidak hanya menjadi ajang silaturahmi, tetapi juga momen penting untuk menanamkan nilai-nilai keislaman yang akan membentuk generasi berakhlak mulia, sebagaimana tema yang kita angkat hari ini,” ujarnya.
Hj Fathul Jannah juga menyebut, peringatan Isra Mikraj sebagai upaya semangat untuk meneladani sifat Baginda Nabi Muhammad SAW.
Sementara itu, dalam sambutannya, H. Muhidin menyampaikan pesan penting kepada seluruh kader TP PKK Kalsel dan seluruh masyarakat yang hadir.
“Alhamdulillah, pada hari yang penuh berkah ini kita dapat melaksanakan peringatan Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW 1446 H, sebuah peristiwa yang sarat dengan hikmah dan pelajaran. Saya berharap, peringatan ini menjadi langkah awal yang baik dalam membawa TP PKK Kalsel ke arah yang lebih maju dan penuh manfaat bagi masyarakat. Tahun ini, mari kita jadikan momentum ini sebagai titik tolak untuk memperkuat komitmen kita dalam mendidik generasi yang berakhlak mulia,” ujarnya.
Gubernur Kalsel terpilih itu juga mengingatkan seluruh kader PKK untuk selalu menjaga kekompakan dan mengedepankan musyawarah dalam menghadapi setiap permasalahan.
“Saya ingin menegaskan kepada seluruh kader PKK untuk menjaga persatuan dan keharmonisan di dalam tubuh organisasi. Jangan sampai ada perpecahan yang bisa merugikan kita semua. Kita adalah satu keluarga besar, dan setiap masalah harus diselesaikan dengan cara kekeluargaan. Bila ada perbedaan pendapat atau masalah yang timbul, kita harus menyelesaikannya dengan penuh kesabaran, kerendahan hati, dan memaafkan, sebagaimana Rasulullah SAW mengajarkan kita,” lanjutnya.
Beliau juga mengajak seluruh kader untuk memanfaatkan momen Isra Mi’raj ini untuk meningkatkan kualitas diri dan lebih mendekatkan diri kepada Allah, dengan mengikuti teladan Nabi Muhammad SAW dalam setiap aspek kehidupan.
Syarifah Sayyidah Hasan Bahasyim yang mengisi tausiyah tersebut, menyampaikan sejarah Isra Mi’raj dan berbagai hikmah yang dapat diambil dari peristiwa tersebut, termasuk akhlak Baginda Nabi Besar Muhammad SAW.
“Isra Mi’raj bukan hanya sekedar peristiwa sejarah yang luar biasa, tetapi juga memiliki makna mendalam bagi umat Islam. Perjalanan Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa dalam Isra, kemudian dilanjutkan dengan Mi’raj, yakni perjalanan beliau naik ke langit, menghadap langsung kepada Allah SWT, adalah sebuah mukjizat yang luar biasa,” jelasnya.
Beliau melanjutkan, bahwa Isra Mi’raj mengajarkan kita tentang pentingnya hubungan kita dengan Allah. Salat yang diwajibkan pada peristiwa ini bukan hanya sekedar ritual ibadah, tetapi juga sebagai sarana untuk memperkuat ikatan kita dengan Sang Pencipta. Nabi Muhammad SAW menerima perintah langsung dari Allah untuk menunaikan salat lima waktu, yang menjadi tiang agama. Salat merupakan bentuk penghambaan kita yang paling mendalam kepada Allah SWT.
Lebih lanjut, beliau mengungkapkan, bahwa Isra Mi’raj juga mengajarkan kita bahwa meskipun kehidupan penuh dengan tantangan, kita harus tetap sabar, tawakal, dan percaya bahwa Allah selalu menyertai umat-Nya. Nabi Muhammad SAW menunjukkan kepada kita bagaimana menghadapi ujian hidup dengan penuh kesabaran dan keteguhan iman.
“Salat yang dilakukan dengan khusyuk akan membawa kita pada kedamaian batin dan menuntun kita pada jalan yang benar. Maka, mari kita jadikan salat sebagai rutinitas yang penuh makna dan kesadaran, tidak hanya sebagai kewajiban, tetapi juga sebagai sarana untuk memperbaiki diri dan mendekatkan diri kepada Allah,” ungkapnya.
Di akhir ceramahnya, beliau mengajak seluruh umat Islam untuk terus meneladani Nabi Muhammad SAW dalam kehidupan sehari-hari, terutama dalam menjaga akhlak yang mulia, baik terhadap Allah, sesama manusia, maupun makhluk lainnya.
“Isra Mi’raj adalah momen yang mengajarkan kita untuk terus memperbaiki diri, menjaga akhlak, dan menjalankan ajaran Islam dengan sepenuh hati. Semoga kita semua dapat menjadi umat yang berakhlak mulia, yang senantiasa mengikuti petunjuk Allah dan Rasul-Nya,” tutupnya.
Acara tersebut diakhiri dengan tahlil dan doa bersama yang dipimpin oleh Syarifah Sayyidah Hasan Bahasyim diikuti oleh seluruh jemaah yang hadir, lalu dilanjutkan dengan sesi foto bersama (md/adpim).
Foto : Pasha