Paman Birin Dukung Peningkatan Profesionalisme dan Kualitas Pengusaha Truk


Banjar  – Sebagai garda terdepan dalam transportasi dan distribusi barang, para
pengusaha truk tidak hanya bertanggung jawab untuk mengangkut barang secara efisien, tetapi juga memastikan barang sampai ke tujuan dengan aman dan tepat waktu.
Oleh karena itu, kualitas dan profesionalisme dari para pengusaha truk yang tergabung dalam Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) ini, dianggap sangat krusial dalam menentukan keberhasilan kegiatan pembangunan infrastrukt di banua ini.

Hal ini disampaikan Gubernur Kalsel H. Sahbirin Noor atau Paman Birin melalui Staf Ahli GBidang Ekonomi dan Pembangunan Agus Dyan Nur pada pembukaan Musyawarah Daerah ke I  DPD Aptrindo Provinsi Kalsel di Convention Center Aston Banua Kabupaten Banjar, Sabtu (11/05/2024).

Turut hadir, Ketua Umum Aptrindo Gemilang Tarigan, Ketum KADIN Kalsel Shinta Laksmi Dewi, ketua DPC Aptrindo SeKalsel,  perwakilan Kepolisian Daerah Kalsel, KSOP, DPD Organda, dan mitra terkait lain.

Dalam konteks inilah ujar Paman Birin, peran Aptrindo sebagai wadah bagi para pengusaha truk menjadi semakin penting.  Aptrindo bukan sekadar organisasi, juga representasi suara dan aspirasi para pengusaha truk di Kalsel.

Melalui Aptrindo, para pengusaha truk dapat bersatu dan berkolaborasi untuk
memperjuangkan kepentingan bersama, serta memastikan suara mereka didengar pihak terkait, pemerintah, lembaga legislatif, maupun pemangku kepentingan lainnya.

Selain itu, peran Aptrindo juga sangat penting dalam menyuarakan kebutuhan dan masalah yang dihadapi para pengusaha truk kepada pihak terkait.

Melalui perwakilan yang kuat dan pengaruh yang luas, Aptrindo dapat menjadi mitra strategis bagi pemerintah dalam merumuskan kebijakan dan regulasi yang mendukung pertumbuhan dan perkembangan industri truk.

Dengan demikian, tercipta lingkungan yang kondusif bagi para pengusah truk untuk berkembang dan berkontribusi secara maksimal dalam pembangunan infrastruktur di Kalsel.

Tidak hanya itu, Aptrindo dapat memainkan peran signifikan dalam
memfasilitasi kerja sama antara para pengusaha truk dengan pemangku kepentingan lainnya, termasuk lembaga pemerintah, swadaya masyarakat, dan sektor swasta.

Melalui kerja sama yang erat dan kolaboratif inilah ujar Paman Birin lagi, dapat menciptakan sinergi yang kuat dalam mendukung pembangunan infrastruktur berkelanjutan dan inklusif di Kalsel.

Paman Birin pun berharap kegiatan ini menjadi forum yang bermanfaat untuk berbagi pengalaman, pengetahuan, dan gagasan, sehingga dapat menciptakan masa depan yang lebih cerah bagi industri truk di Kalsel.

Sebagai salah satu sektor yang sangat vital dalam perekonomian regional, industri truk memiliki peran yang tidak dapat diabaikan dalam memastikan kelancaran arus barang dan material, serta mendukung pembangunan
infrastruktur yang berkualitas.

Pembangunan infrastruktur menjadi salah satu pilar utama meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif. Namun, pembangunan infrastruktur tidak akan tercapai tanpa dukungan yang kuat dari sektor transportasi, khususnya industri truk.

Oleh sebab itu, Paman Birin sangat
menyadari bahwa para pengusaha truk memiliki peran yang sangat strategis dalam mendukung pembangunan
infrastruktur di Kalsel.

Penjabat Sementara Ketua Asprindo Kalsel Edy Sudharmadi menyebutkan, hingga saat ini, keberadaan armada truk masih menjadi andalan untuk berbagai keperluan transportasi barang (logistik) antarpulau yang diperlukan masyarakat.

Itu sebabnya, keberadaan pengusaha truk perlu mendapatkan perhatian dan pembinaan sehingga menjadi profesional.
Sementara itu, Ketua Umum Aptrindo Gemilang Tarigan berharap, musda ini akan melahirkan ketua baru yang bisa memecahkan berbagai masalah, mulai yang terkait keselamatan berkendaraan hingga BBM bersubsidi.

Di Kalsel ujarnya, masih terjadi kesulitan mendapatkan BBM bersubsidi dan belum tuntas hingga sekarang.
Seluruh pihak terkait dalam hal ini perlu sama-sama bertindak mencarin solusi yang lebih baik, sehingga tidak terjadi lagi antrian panjang di SPBU.

“Lebih baik mahal tapi lancar (tersedia,red) dari pada bersubsidi tapi sulit. Ini perlu dituntaskan,” pesannya. sal/adpim

Foto : M. Alfian

Berikan Komentar