Paman Birin Ingatkan Pentingnya Peran Penyuluh Pertanian
Banjarmasin – Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Perhimpunan Penyuluh Pertanian Indonesia (DPP Perhiptani) Isran Noor melantik dan mengukuhkan kepengurusan Dewan Pengurus Wilayah Perhimpunan Penyuluh Pertanian Indonesia (Perhiptani) Provinsi Kalimantan Selatan Masa Bakti 2023 – 2028 di Banjarmasin pada Sabtu (30/12/2023).
Prosesi pengukuhan ini dihadiri Gubernur Kalsel H. Sahbirin Noor atau Paman Birin melalui Staf Ahli Gubernur Bidang Kemasyarakatan dan SDM, Hj Husnul Hatimah sekaligus menyampaikan pidato sambutannya.
Disampaikan Gubernur Paman Birin, peran strategis para
penyuluh dalam membangun sektor pertanian, sangat diperlukan, mengingat Kalsel merupakan daerah agraris yang memiliki potensi besar khususnya untuk menopang kebutuhan pangan IKN.
Diharapkan, penyuluh yang tergabung dalam Perhiptani, mampu mengemban amanah untuk memajukan sektor pertanian di provinsi ini.
Disebutkan, penyuluh pertanian memiliki andil yang sangat strategis dalam pembangunan pertanian. Melalui program penyuluhan dan pendampingan kepada petani,
diharapkan produktivitas dan kesejahteraan petani dapat terus ditingkatkan.
Gubernur pun mengapresiasi jasa para
penyuluh pertanian yang telah berperan aktif mendukung program pemerintah dalam mewujudkan ketahanan pangan serta kemandirian pertanian di provinsi Kalsel.
Sektor pertanian merupakan sektor yang paling banyak menyerap tenaga kerja di Kalsel yaitu sebesar 40% dan sebagian besar masyarakat Kalsel menjadikan pertanian sebagai
sumber penghidupan utama.
Oleh karena itu, pertanian adalah
sektor andalan di Kalsel. Luas lahan pertanian di Kalsel khususnya untuk tanaman padi, menjadi lahan terluas dan menjadi penghasil padi nomor satu di pulau Kalimantan.
Lahannya yang luas dan subur merupakan modal besar untuk bisa terus dikembangkan dan dioptimalkan.
Beragam tanaman pangan dan
holtikultura bisa dikembangkan dengan baik, diantaranya padi, jagung, cabai, dan bawang merah merupakan komoditas unggulan yang dapat dikembangkan ke arah yang lebih baik lagi.
Namun, potensi besar ini tentunya harus dijaga bersama stabilitasnya. Ini adalah kerja kolaborasi, pemerintah daerah akan selalu memberikan dukungan penuh pada pengembangan profesi dan
organisasi penyuluh pertanian.
Untuk itu, ungkap Paman Birin, jnovasi-inovasi dari penyuluh pertanian menjadi kunci keberhasilan pembangunan pertanian Kalsel. Langkah-langkah mitigasi seperti
efisiensi irigasi, penggunaan varietas tanaman yang sesuai dengan kondisi wilayah, pengelolaan hama dan penyakit, diversifikasi pertanian serta
penerapan teknologi pertanian sangat diperlukan untuk mendukung kemajuan pertanian ke depannya.
“Kita harus mampu menjadi provinsi swasembada di bidang pangan. Khususnya sebagai upaya menjadi penopang pangan nasional dan ibukota nusantara nanti,” pesan Paman Birin.
Menghadapi berbagai tantangan
terutama fenomena el nino yang berdampak signifikan terhadap sektor pertanian, kedepan semua pihak terkait dituntut lebih siap terhadap dampak perubahan cuaca yang ada. Bahkan risiko ancaman krisis pangan harus dipetakan dengan baik dan dirancang upaya mitigasi risiko secara komprehensif dan kolaboratif.
“Mari kita bergerak bersama, bersinergi dan bergotong royong, untuk pertanian
kalimantan selatan yang lebih maju. Ketika kita bergerak bersama, bersinergi dan bergotong royong, maka masa depan kemajuan pertanian kita
sudah di depan mata dan kesejahteraan dan kemakmuran akan dirasakan oleh seluruh rakyat Kalsel,” ujar Gubernur dalam pidato tertulisnya.
Pada kesempatan itu, Isran Noor memotivasi para penyuluh untuk lebih solid dan kompak sehingga akan lebih kuat dan diperhitungkan.
Di Kalsel ujarnya, dengan jumlah penyuluh lebih dari 2 ribu orang, termasuk penyuluh swadaya, adalah sebuah kekuatan yang besar.
Sementara itu, Ketua DPW Perhiptani Kalsel, Sumedi menyebutkan, untuk kepengurusan mendatang, akan melaksanakan berbagai program, yakni koordinasi dengan pemerintah, menumbuhkembangkan penyuluh pertanian swadaya, melaksanakan himbauan kepada penyuluh agar melaksanakan kembali tatap muka dengan petani, memfasilitasi penyelanggaraan kegiatan pertanian dalam hal pembiayaan, melaksanakan bimbingan teknis bagi penyuluh di tingkat kabupaten.
Kemudian, program lain berupa konsolidasi organisasi, pengukuhan pengurus DPW, DPD hingga DPC dan penyediaan kesekretariatan pengurus.
Lanjut Sumedi, program digitalisasi keanggotaan dan kartu anggota, peningkatan kompetensi anggota, penghargaan bagi penyuluh berprestasi, optimalisasi iuran anggota, sistem pengumpulan iuran, alokasi, hingga penggunaan dana serta pelaporan, dan kesejahteraan anggota melalui santunan. sal/adpim