Paman Birin Paparkan Potensi Investasi di Kalimantan Selatan
Banjarbaru – Gubernur Kalimantan Selatan H. Sahbirin Noor melalui Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Syaiful Azhari, menyebutkan beberapa potensi investasi di Kalimantan Selatan.
Hal itu disampaikan Paman Birin dalam sambutan tertulis pada acara Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) Penyusunan Peta Jalan (Road Map) Hilirisasi Investasi Strategis di Provinsi Kalsel di Hotel Novotel Banjarbaru, Jumat (2/9).
“Misalnya potensi pembangunan smelter baja mentah di Kabupaten Tanah Bumbu maupun Kotabaru, potensi investasi di kawasan industri Jorong Tanah Laut, potensi investasi crossing road Banjarbaru-Batulicin,” papar Paman Birin.
Kemudian, lanjut Paman Birin ada potensi investasi TPA sampah dan limbah terpadu regional Banjarbakula, serta potensi investasi sektor peternakan sapi terintegrasi.
Paman Birin berharap, melalui Rakorda Road Map Hilirisasi Investasi Strategis, sinergi dari seluruh pihak semakin kuat untuk mempercepat realisasi investasi di daerah khususnya Kalimantan Selatan.
Dari sisi Pemprov Kalsel, jelas Paman Birin telah memiliki Road Map Implementasi Rencana Umum Penanaman Modal yang diatur dalam Pergub Nomor 021 Tahun 2019 Tentang Rencana Umum Penanaman Modal Provinsi Kalsel Tahun 2019-2025, sesuai dengan Peta Panduan Implementasi RUPM yang tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2012 Tentang Rencana Umum Penanaman Modal.
“Namun, melihat dinamika yang terjadi, perlu diambil strategi dan kebijakan. Salah satunya mendorong hilirisasi investasi strategis di Provinsi Kalsel,” terang Paman Birin.
Paman Birin juga mengapresiasi komitmen pemerintah pusat untuk menciptakan serta menjaga iklim investasi yang positif.
Adapun rakorda ini diselenggarakan oleh Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal. Forum digelar secara terbatas, dengan mengundang sejumlah perwakilan SKPD dan pihak swasta.
Direktur Hilirisasi Mineral dan Batubara Kementerian Investasi/BKPM, Hasyim, ditemui usai acara, mengungkapkan, tujuan kegiatan hari ini ialah menggali informasi terkait potensi sumber daya daerah, untuk nantinya dibuat kebijakan investasi hilirisasi industri.
“Dua komoditas yang akan kita kembangkan di sini, salah satunya batu bara, mengingat potensinya luar biasa. Kedua adalah sektor kehutanan,” ungkap Hasyim.
Dikatakan, presiden mengimbau agar kita tidak mengekspor bahan baku mentah lagi. Gantinya adalah membangun industri dalam negeri yang dapat menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
“Saat ini, kita terus mendorong pelaku usaha dan pemerintahan daerah untuk berhenti mengekspor bahan mentah. Kita harus segera membangun industri hilirisasi, kalau tidak cadangan bahan mentah kita akan habis karena dikirim ke luar terus,” tegasnya. (Vio/Adpim)