Paman Birin Siap Laksanakan Arahan  Wapres KH. Mar’uf Amin Soal Strategis Pengembangan  Ekonomi Syariah


Jakarta – Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin, selaku Ketua Harian Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS), menyampaikan 3 (tiga) arahan strategis kepada pemerintah daerah terkait pengembangan potensi ekonomi syariah.

Arahan tersebut disampaikan Wapres K.H. Ma’ruf Amin, saat menghadiri dan menyerahkan penghargaan Anugerah Adinata Syariah 2204 di Menara Syariah, Pantai Indah Kapuk, Tangerang, Senin (20/05).

Pertama, optimalkan otonomi daerah sebagai peluang untuk merancang dan mengimplementasikan kebijakan ekonomi dan keuangan syariah, sesuai kondisi lokal.

Kedua, memperkuat dukungan terhadap ekonomi dan keuangan syariah, seperti eningkatkan akses pembiayaan syariah bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dan usaha berbasis komunitas masyarakat.

Ketiga, Wapres meminta agar pemerintah daerah mendorong peningkatan literasi masyarakat tentang ekonomi dan keuangan syariah.

Sementara itu, Gubernur Kalsel Sahbirin Noor atau Paman Birin setelah menerima penghargaan Anugerah Adinata Syariah 2024 menyampaikan komitmennya untuk terus memajukan perekonomian syari’ah di Kalsel.

Pada Anugerah Adinata Syariah 2024 ini, Paman Birin menerima 2 kategori dalam Anugerah Adinata Syariah 2204 atas keberhasilan Pemerintah Provinsi yaitu Ekonomi Hijau dan Berkelanjutan, dan kategori Kelembagaan Daerah yang Difokuskan  pada Pengembangan Ekonomi Syariah di tingkat Daerah/Provinsi.


“Dengan penghargaan ini, dapat menjadi semangat bagi kita semua, untuk terus memajukan perekonomian syariah di Kalsel,” sampainya.

Terkait arahan Wapres, Paman Birin mengaku siap untuk melaksanakan arahannya tersebut tentunya dengan berkolaborasi dengan KDEKS.

“Potensi Kalsel untuk ekonomi syariah ini luar biasa, jadi harus terus kita kembangkan perekonomian syari’ah” pungkasnya.

Salah satunya, terang Paman Birin saat ini mendorong pemberdayaan pesantren dalam bidang ekonomi. Unit usaha pesantren yang sejahtera, tidak hanya akan menyokong kemandirian pesantren, tapi juga memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitarnya.

Apalagi, ungkap Paman Birin, Provinsi Kalsel memiliki potensi besar untuk menjadi pusat pengembangan ekonomi syariah. Hal ini didukung oleh mayoritas masyarakat banua yang beragama Islam, bahkan terkenal memegang teguh nilai-nilai religius.

“Di Kalsel terdapat 286 pondok pesantren dengan jumlah santri lebih dari 64.000 orang. Selain itu, empat perguruan tinggi di Banua membuka program studi keuangan syariah. Lahirnya SDM di bidang tersebut niscaya akan semakin menggerakkan pengembangan ekonomi berbasis Islam di Kalsel,” jelas Paman Birin. (rny/adpim)

Berikan Komentar