Paman Birin Tadarusan Keliling Masjid dan Musala
Banjar – Bulan Ramadan 1444 Hijriah terus dimanfaatkan Gubernur Kalsel Sahbirin Noor atau Paman Birin untuk tadarusan pada berbagai kesempatan.
Hampir setiap hari, Paman Birin terus melakukan tadarusan dari satu masjid ke masjid lainnya. Atau dari satu Musala ke Musala lainnya.
Seperti yang dilakukan pada Senin (10/4) malam. Paman Birin keliling ke Musala mulai dari Tunggul Irang, lalu Bincau hingga ke Sekumpul Martapura.
Bertempat di Langgar At-Huda Sekumpul Martapura misalnya, Paman Birin berbaur dengan warga sekitar melakukan tadarusan.
Bersama dengan warga, Paman Birin pun secara bergantian membaca Al Qur’an.
Usai tadarusan, Paman Birin pun mengajak semua warga Banua agar memanfaatkan bulan Ramadan dengan berbagai perbuatan kebaikan. Karena selain bulan penuh keberkahan, Ramadan juga bulan dapat disebut juga bulan kasih sayang (rahmat), bulan pengampunan (maghfirah), bulan penuh keberkahan (barakah), bulan kemenangan (falah), bulan pembelajaran (tarbiyah), dan bulan dimana setiap ibadah dilipatgandakan.
“Semoga Ramadan tahun ini menjadikan kita jauh lebih baik dan menjadikan keberkahan gasan Banua,” ujar Paman Birin.
Diketahui saja, merangkum dari buku Nasehat-Nasehat Kebaikan (Belajar Menjadi Orang yang Bermanfaat) karya Agus Hermanto dan Rohmi Yuhani’ah dan buku Memantaskan Diri Menyambut Bulan Ramadhan karya Abu Maryam Kautsar Amru, Allah SWT menurunkan wahyu pertama-Nya pada bulan Ramadhan, sebagaimana firman Allah SWT,
شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِيْٓ اُنْزِلَ فِيْهِ الْقُرْاٰنُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنٰتٍ مِّنَ الْهُدٰى وَالْفُرْقَانِۚ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ ۗوَمَنْ كَانَ مَرِيْضًا اَوْ عَلٰى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ اَيَّامٍ اُخَرَ ۗيُرِيْدُ اللّٰهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيْدُ بِكُمُ الْعُسْرَ ۖوَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللّٰهَ عَلٰى مَا هَدٰىكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ ١٨٥
Artinya: “Bulan Ramadan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu serta pembeda (antara yang hak dan yang batil). Oleh karena itu, siapa di antara kamu hadir (di tempat tinggalnya atau bukan musafir) pada bulan itu, berpuasalah. Siapa yang sakit atau dalam perjalanan (lalu tidak berpuasa), maka (wajib menggantinya) sebanyak hari (yang ditinggalkannya) pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu dan tidak menghendaki kesukaran. Hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu agar kamu bersyukur.” (QS Al Baqarah: 185)
Pada bulan Ramadhan, Al-Qur’an secara keseluruhan diturunkan ke langit dunia (langit pertama) di Baitul ‘Izzah (rumah yang penuh kemuliaan), dari lauhul mahfudz (lembaran yang terjaga) yang berada di sisi Allah SWT. Kemudian Al-Qur’an diturunkan dari Baitul ‘Izzah di langit dunia secara berangsur-angsur kepada Rasulullah SAW dengan melalui perantara malaikat Jibril. (mul/adpim)