Panen Padi di Rantau Badauh Batola, Petani Sampaikan Terimakasih ke Paman Birin

0
518

Marabahan – Petani Desa Danda Kaya, Kecamatan Rantau Badauh, Kabupaten Barito Kuala (Batola) melakukan panen padi di lahan seluas 14 hektare yang turut disaksikan Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalsel, Ir Syamsir Rahman dan pihak BUMD PT Bangun Banua pada Rabu (22/2).

Kehadiran PT Bangun Banua yang difasilitasi Pemprov Kalsel ini merupakan pihak yang membeli hasil panen warga setempat, setelah sebelumnya melakukan hal yang sama di Desa Karang Bungan Kecamatan Mandastana Kabupaten Barito Kuala.

BUMD PT Bangun Banua merupakan perusahaan daerah bersifat memberi jasa, menyelenggarakan kemanfaatan umum dan memupuk pendapatan dengan tujuan turut melaksanakan pembangunan daerah khususnya dan pembangunan ekonomi nasional umumnya.

Selain itu juga dalam rangka ekonomi terpimpin untuk memenuhi kebutuhan rakyat dengan mengutamakan industrialisasi dan ketenteraman serta kesenangan kerja dalam perusahaan menuju masyarakat yang adil dan makmur.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalsel, Ir Syamsir Rahman mengatakan, BUMD PT Bangun Banua bersedia membeli padi petani dengan harga cukup tinggi yakni Rp6.700 perkg gabah kering giling (GKG), sedangkan harga di pasaran saat ini paling tinggi Rp6.500/kg GKG.

“Petani bisa tersenyum karena ada jaminan pembelian padi mereka dengan harga cukup tinggi. Terimakasih Bapak Gubernur Paman Birin yang membeli melalui BUMD Bangun Banua,” ujarnya di sela-sela kegiatan.

Menurut Syamsir, Petani merasa diuntungkan bisa menjual hasil panen meraka dengan harga yang baik. Bahkan Bulog pun hanya berani menawarkan harga Rp4.700/kg GKG, sesuai harga yang ditetapkan pemerintah.

Dalam hal ini, pihaknya akan menyampaikan usulan kenaikan harga yang dipatok pemerintah tersebut, minimal ujarnya, GKG petani bisa dibeli dengan harga Rp6.500/kg.

Syamsir berasalan, harga patokan pembelian dari pemerintah pusat saat terlalu rendah bagi petani di Kalsel yang memikul beban biaya tanam lebih mahal dibanding petani di pulau Jawa.

“Jadi perlu penyesuaian harga, sehingga Bulog bisa membeli dengan harga lebih tinggi dari sekarang,” ujarnya.

Selanjutnya, Syamsir berharap Pemerintah Kabupaten bisa melibatkan BUMD masing-masing untuk memberikan bantuan kepada petani melalui pembelian GKG dengan harga memadai ini, sehingga petani tidak menjadi korban para tengkulak. sal/adpim

Berikan Komentar