Tiba di Banua, Menteri LHK Akan Resmikan Persemaian Liang Anggang Banjarbaru
Banjarbaru – Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Republik Indonesia, Siti Nurbaya Bakar tiba di Bandara Syamsudin Noor Banjarbaru pada Minggu sore (13/10/2024) dan disambut Staf Ahli Gubernur Kalsel Bidang Kemasyarakatan dan SDM Husnul Hatimah.
Kedatangan Menteri LHK ini dijadwalkan melakukan kunjungan kerja ke Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) dalam rangka peresmian Pusat Persemaian Liang Anggang (PLA) di Kawasan Hutan Lindung Kelurahan Landasan Ulin Barat Kecamatan Liang Anggang, Kota Banjarbaru, Senin (14/10/2024).
Sesuai jadwal, Menteri Siti Nurbaya akan menuju lokasi Persemaian Liang Anggang, Senin pada pukul 08.30 Wita sekaligus menyampaikan sambutan dan arahannya.
PLA Banjarbaru ini memiliki luas total 14 hektare dan luas areal produksi seluas 6.6 hektare.
PLA dibangun atas kolaborasi antara Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dengan Kementerian PUPR Ditjen Sumber Data Air BWS Kalimantan III untuk penyediaan airnya, dan PT. Adaro Energy Indonesia untuk konstruksi areal produksinya.
PLA mempunyai kapasitas produksi 10 juta batang/tahun dengan jenis bibit kayu-kayuan, HHBK, endemik, dan estetik.
Peresmian Persemaian Liang Anggang sekaligus meresmikan Persemaian Mandalika Provinsi Nusa Tenggara Barat, Persemaian Labuan Bajo Provinsi Nusa Tenggara Timur, Persemaian Likupang Provinsi Sulawesi Utara dan Persemaian Toba Provinsi Sumatera Utara secara virtual.
Sebelumnya, Menteri LHK meninjau area PLA, Selasa (03/09/2024), untuk melihat perkembangan pembangunan yang hampir rampung dan merupakan salah satu dari delapan persemaian skala besar nasional yang telah terbangun.
Pada kesempatan itu, Menteri LHK berujar, pembangunan persemaian seperti PLA ini melalui Skema Public Private Partnership (PPP) yang melibatkan kolaborasi antara pemerintah dan sektor swasta.
Jika kerja kolaborasi seperti ini dapat berjalan baik di seluruh Indonesia, ia meyakini Indonesia akan menjadi subur makmur, lebih hijau, dan akan terdapat nilai positif yang kembali dari alam, yaitu nilai karbon.
Untuk menunjang hal tesebut, Pemerintah mendorong semua pihak untuk berkolaborasi dalam percepatan pemulihan lingkungan, termasuk upaya peningkatan tutupan hutan dan lahan atau reforestasi. Selain itu juga berkaitan sangat erat dengan langkah-langkah Indonesia dalam merespon kondisi global (dengan isu pokok dan paling popular, yaitu berkaitan dengan sustainability, biodiversity dan sirkuler ekonomi juga dalam orientasi carbon offset).
Selanjutnya, Menteri LHK melanjutkan kunjungan kerja ke Kelompok Tani Hutan (KTH) Berkat Sulasih Desa Sungai Arfat Kecamatan Karang Intan Kabupaten Banjar dan pertemuan dengan KTH Berkat Sulasih.
Pada kesempatan itu, disampaikan laporan Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Kalsel, sambutan Project Director RBC1, dan sambutan Duta Besar Norwegia untuk Indonesia Timor Leste serta arahan Menteri LHK dirangkai dialog bersama anggota KTH dan diakhiri penanaman pohon di lokasi itu. (sal/adpim)