Cegah Stunting, PKK Kalsel Kampanyekan Gerakan Makan Ikan
Banjar – Kasus Stunting terus menjadi perhatian Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan. Salah satu upaya yang dilakukan untuk menekan angka kekerdilan adalah mengkampanyekan Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan).
Pasalnya, berdasarkan para ahli gizi Ikan diketahui mengandung omega 3 yang baik bagi pertumbuhan anak terutama untuk anak usia 6 bulan – 2 tahun.
Hal inilah yang dikampanyekan Ketua TP PKK Kalsel Hj. Raudatul Jannah Sahbirin Noor, di Desa Sungai Musang, Kecamatan Aluh-aluh, Kabupaten Banjar, Sabtu (4/6).
Selain kampaye gerakan makan ikan, ditempat yang sama juga dilakukan imunisasi balita yang dilakukan Dinas Kesehatan Provinsi Kalsel..
Pada kesempatan ini, Ketua PKK Kalsel, melalui Wakil Ketua 3 Bidang ketahanan pangan, Sukmawati Rusdi Hartono, secara simbolis menyerahkan 75 paket produk olahan hasil perikanan dan paket pemberian makanan tambahan untuk balita dan ibu hamil, didampingi Ketua TP PKK Kabupaten Banjar TP PKK Kab. Banjar, Hj. Nur Gita Tiyas Saidi Mansyur.
“Stunting adalah ketika tinggi badan anak tidak tumbuh secara optimal atau di bawah rata-rata dan bersifat permanen,” terang Hj. Raudatul Jannah dalam sambutan tertulisnya.
Lanjutnya, selain menghambat pertumbuhan fisik, stunting juga dapat menghambat kecerdasan anak. Kondisi demikian akan berakibat buruk bagi masa depan buah hati. Ia juga menegaskan, stunting menjadi pekerjaan yang harus dituntaskan oleh semua pihak.
“Salah satu upaya mencegah stunting yaitu mengonsumsi sumber protein, terutama ikan. Ikan mengandung omega 3 yang baik bagi pertumbuhan anak dan kecerdasannya,” jelasnya.
Hj. Raudatul Jannah juga mengungkapkan keprihatinannya serta mengajak anak-anak dan para orang tua untuk mendorong buah hatinya agar gemar mengkonsumsi ikan.
“Padahal dekat dengan perairan, kenapa bisa tinggi angka stuntingnya. Kesuksesan seorang anak tergantung dari bagaimana ibu merawatnya, bahkan dari sejak mengandung. Kekayaan sumber daya ikan harus dimanfaatkan sebaik-baiknya demi pemenuhan nutrisi buah hati,” tukasnya.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kalsel, Rusdi Hartono dalam laporannya mengatakan, kegiatan ini berdasarkan SK Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Nomor KEP. 10M.PPN/HK/02/2021 tanggal 25 Februari 2021 tentang Penetapan Perluasan Kabupaten/Kota Lokasi Fokus Intervensi Penurunan Stunting Terintegrasi Tahun 2022.
“Untuk Provinsi Kalimantan Selatan salah satu nya di Kabupaten Banjar adalah di Desa Sungai Musang, Kecamatan Aluh-aluh yang akan dijadikan lokasi fokus Kampanye Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan). Ini juga salah satu bentuk sinergi bersama membantu pemerintah mencegah atau mengatasi persoalan-persoalan stunting. Intinya Dinas Kelautan dan Perikanan Kalsel siap mendukung program-program penanganan stunting terutama meningkatkan ketersediaan konsumsi ikan di Kalsel,” ucap Rusdi.
Sementara Masnah, salah satu warga atau orang tua penerima bantuan, mengungkapkan kegembiraannya atas perhatian Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan kepada Desanya.
“Alhamdulillah kami yang berada diujung pesisir ini bisa diperhatikan, harapannya bisa lebih sering diberikan bantuan seperti ini serta kampanye atau sosialisasi gemarikan agar anak-anak di Desa sungai musang ini terhindar dari stunting,” ujarnya.
Untuk diketahui, berdasarkan data kasus stunting di Kalimantan Selatan tahun 2019 lalu tercatat diangka 31,75%. Sementara dari hasil survei tahun 2021, mengalami sedikit penurunan 1,75%. Dari kasus stunting tersebut Kabupaten Banjar menempati urutan pertama dari seluruh kabupaten/kota di Kalsel yakni 40%.
Dalam kegiatan tersebut juga dilaksanakan Program Bulan Imunisasi Anak Nasional atau BIAN 2022 yang digagas Dinas Kesehatan Provinsi Kalsel. (end/adpim)