Pembagian Bibit Cabai, Paman Birin Gelorakan Budaya Menanam di Pekarangan

0
628

Banjarbaru – Gubernur Kalimantan Selatan H. Sahbirin Noor atau Paman Birin membagikan 10 ribu bibit cabai pada apel gerakan pengendalian inflasi, Senin (24/10/2022) di halaman Kantor Setdaprov Kalsel di Banjarbaru.

Aksi ini sebagai bentuk keseriusan Pemerintah Provinsi Kalsel untuk mendorong, mengajak, serta mengedukasi seluruh lapisan masyarakat dalam menumbuh-kembangkan budaya menanam di pekarangan.

Secara simbolis, Paman Birin menyerahkan bibit cabe kepada perwakilan PPPK, ASN dan tenaga kontrak. Selain bibit cabai, juga diserahkan buah tomat segar hasil dari pertanian.

Paman Birin berpesan kepada para Aparatur Sipil Negara, agar memberikan nilai tambah bagi lingkungan sekitar, memberikan contoh, serta mengajak warga untuk menggelorakan budaya
menanam di pekarangan ini.

“Saya berpesan, baik kepada satuan kerja, ASN, serta seluruh peserta apel pada pagi hari ini, untuk ikut menjaga stabilitas daerah, melalui peran dan fungsi masing-masing,” ujar Paman Birin.

Paman Birin juga menyebut, pada tanggal 20 juni 2022, Presiden RI Joko Widodo memberikan arahan dalam sidang kabinet paripurna mengenai antisipasi krisis pangan dan energi.

Menindaklanjuti hal ini ujarnya, Menteri Dalam Negeri juga telah mengeluarkan beberapa surat edaran terkait pengendalian inflasi daerah, yang ditujukan kepada pemerintah daerah, baik di tingkat provinsi maupun apel pengendalian inflasi daerah di kabupaten/kota.

Oleh sebab itu, Pemprov Kalsel bersama seluruh stakeholder daerah terus memperkuat koordinasi, menyusun strategi dan kebijakan di tingkat daerah, sebagai tindak lanjut arahan Presiden itu.

Hal ini ujarnya perlu menjadi perhatian bersama, mengingat untuk mengendalikan inflasi serta menjaga stabilitas daerah, diperlukan kesinambungan kebijakan dan kinerja,
khususnya di sektor-sektor yang berkaitan langsung dengan strategi pengendalian inflasi daerah.

Hingga saat ini, telah dilakukan beberapa upaya ekstra pengendalian inflasi daerah di Kalsel, misalnya,
dengan menggelar pasar murah TPID, bekerja sama dengan PT Pertamina dan Bulog Divri Kalsel.

Kegiatan pasar murah TPID ini dilaksanakan di seluruh
kabupaten/kota khususnya bagi kota penghitung inflasi yaitu Kota Banjarmasin, Babupaten Tabalong dan Kotabaru yang masing-masing sebanyak tiga kali di setiap awal bulan, selama
bulan September hingga
Desember tahun 2022.

“Selain itu, melalui jejaring TPID tingkat Provinsi dan kabupaten/kota, kita terus memperkuat koordinasi, khususnya untuk menentukan langkah strategis pengendalian inflasi di Kalsel,” ujarnya.

Paman Birin tak lupa menyampaikan hal-hal penting berkaitan dengan
langkah strategis pengendalian inflasi daerah, antara lain terkait optimalisasi dana pengendalian inflasi yang harus disegerakan.

Salah satunya lanjut Paman Birin, melalui pemanfaatan belanja wajib perlindungan sosial sebesar 2 persen dari dana transfer umum, sesuai
peraturan Menteri Keuangan (KMK) nomor 134/pmk.07/2022 tentang belanja wajib dalam rangka penanganan dampak inflasi tahun anggaran 2022.

Paman Birin juga berharap, melalui pemanfaatan dana transfer umum ini serta melalui program-program yang tepat sasaran,
maka kenaikan harga-harga barang dan jasa, khususnya komoditas strategis, seperti komoditas pangan
dapat dikendalikan.

“Perkuat koordinasi dan sinergi lintas sektoral, khususnya melalui TPID, melalui rapat kerja yang rutin dan terjadwal. Hal
ini penting, karena, melalui rapat itu kita dapat segera mengenali dan mengidentifikasi permasalahan
atau hambatan yang ditemui dalam pelaksanaan program kegiatan
strategis pengendalian inflasi daerah,” pesannya.

Selanjutnya diingatkan, perlu segera rapatkan barisan, menyusun strategi
untuk memberikan perlindungan sosial serta penciptaan lapangan kerja bagi masyarakat Kalsel.

Strategi pengendalian inflasi ini tentunya tidak hanya dilakukan dalam jangka pendek saja, akan tetapi juga perlu disusun
strategi jangka menengah dan juga strategi jangka panjang.

Dikatakan, upaya menjaga stabilitas daerah melalui langkah-langkah pengendalian inflasi ini, perlu dukungan besar dari publik atau warga Kalsel diperlukan komitmen serta peran aktif dari simpul-simpul
penggerak.partisipasi masyarakat.

Hal ini sangat penting, khususnya dalam rangka memberikan edukasi, bahwa pola hidup, kebiasaan, serta hal-hal positif dari masyarakat, dapat
berkontribusi pada stabilitas daerah.

Untuk itu, Pemprov Kalsel dalam hal ini, mendorong dan mengajak seluruh warga setempat, membudayakan menanam cabai di pekarangan. Jika dilakukan secara masif, tentunya kebiasaan ini diharapkan mampu
ikut menjaga stabilitas harga cabai di Kalsel.

Diketahui bersama, Paman Birin jauh-jauh hari mengingatkan jajarannya agar perlu upaya serius untuk menekan inflasi di Kalsel.

Paman Birin menargetkan inflasi Provinsi Kalsel tidak lebih dari 5 persen. Untuk mencapai itu, dilakukan serangkaian upaya untuk menekan laju inflasi diantaranya mengadakan pasar murah, rapat koordinasi, kick off Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) di Kabupaten Tabalong.
Pemprov juga mensubsidi BBM Solar dengan target 3.200 nelayan dan memberikan bantuan pakan ternak ayam petelur kepada anggota Pinsar sebanyak 5.000 kg. sal/adpim

Berikan Komentar