Paman Birin Bangga Saksikan Drama Kolosal Pangeran Antasari

0
1363

Banjarbaru – Gubernur kalsel H. Sahbirin Noor atau Paman Birin dibuat kagum dengan penampilan drama kolosal pada Peringatan Upacara Hari Pahlawan ke-77 Tahun 2022 di halaman kantor Setdaprov. Kalsel, Kamis (10/11).

Drama kolosal y ang dimainkan oleh mahasiswa Universitas Lambung Mangkurat (ULM) ini bercerita tentang perang Banjar yang dipimpin oleh Pangeran Antasari.

Perang Banjar merupakan perlawanan rakyat Banjar terhadap Belanda. Perang ini merupakan salah satu aksi perjuangan bangsa Indonesia yang menolak penjajah.
Sosok Pangeran Antasari tidak bisa dilepaskan dari berlangsungnya Perang Banjar yang terjadi pada 1859-1905.
Interaksi antara Belanda dan Kesultanan Banjar menimbulkan permasalahan di mana perlawanan Pangeran Antasasri menjadi puncaknya.

Pangeran Antasari merupakan salah satu Pahlawan Nasional asal Kalsel. Sebagai penghormatan atas jasanya digelaran drama kolosal untuk mengenang perjuangan para pahlawan di tanah Banjar.

Dalam buku Pangeran Antasari (1993) oleh M Idwar Saleh, pada bulan Mei 1859, Pangeran Antasari dan pasukannya berhasil menduduki seluruh wilayah Martapura.

Pangeran Antasari memiliki pengaruh yang sangat besar bagi masyarakat Banjar. Ditengah perjuangannya melawan Belanda, justru Belanda semakin gencar melakukan politik adu domba.

Sehingga lingkungan kerajaan menjadi terpecah belah dan rakyat Banjar saling bermusuhan.

Dengan penuh keprihatinan melihat kondisi rakyatnya, Pangeran Antasari menyerang tambang batu bara di Pengaron.
Serangan tersebut kemudian dikenal dengan Perang Banjar. Pangeran Antasari berhasil menaklukkan Belanda di Gunung Jabuk.

Melihat serangan Antasari yang semakin kuat, Belanda akhirnya menyerah dan berniat melakukan damai serta kerja sama.

Namun, niat tersebut ditolah Antasari yang tidak ingin berkompromi dengan penjajah manapun, termasuk Belanda.

“Wah luar biasa, saya merasa ikut berperang juga tadi,” sampai Paman Birin.

Paman Birin berharap, para pemuda dan seluruh masyarakat Kalsel. Dapat menjadikan pahlawan sebagai teladan, mengambil teladan dan hikmah dari perjuangan pahlawan terdahulu.

“Kita semua harus bisa menjadikan pahlawan sebagai teladan dalam kehidupan kita,” harapanya.

Sebelumnya, Paman Birin bertindak sebagai Inspektur Upacara. Selaku inspektur upacara Paman Birin menyampaikan amanat tertulis dari Menteri Sosial RI, Tri Rismaharini.

Dalam upacara ini, tampak hadir pimpinan unsur Forkopimda Kalsel. Seperti Ketua DPRD Kalsel, Kapolda Kalsel, Kepala Kejati Kalsel, Danlanud, Danlanal.

Selain itu juga turut dihadiri Sekretaris Daerah Prov. Kalsel, Ir. Roy Rizali Anwar, ST, MT, beserta sejumlah Kepala SKDP.(rny/adpim)

Berikan Komentar