Ayo Main Paralayang dan Gantole di Tahura, Dijamin Aman dan Nyaman
BANJAR – Ayo main paralayang dan gantole di kawasan Tahura, Mandiangin, Kabupaten Banjar.
Pasca diresmikan oleh Gubernur Kalsel H. Sahbirin Noor atau Paman Birin pada Sabtu (24/9) pagi, olahraga udara ini pun terbuka bagi siapa pun warga Banua, bahkan Indonesia untuk datang ke Mandiangin.
Ajakan itu pun bukan tanpa alasan karena olahraga udara ini dijamin aman dan nyaman karena telah melalui observasi dan kajian matang dari komunitas Merapi Wasaka Paralayang.
“Insya Allah, aman dan nyaman untuk digunakan karena semua telah dilakukan observasi dan kajian matang dari Komunitas Merapi Wasaka Paralayang,” ujar Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Selatan Hj Fatimatuzzahra.
Diungkapkan Fatimatuzzahra, wisata paralayang di Tahura Sultan Adam ini merupakan salah satu upaya peningkatan sektor wisata yang dapat menyumbang PAD di Kalsel dari sektor kehutanan.
“Kita akan terus mengembangkan potensi-potensi ekowisata yang ada di Tahura Sultan Adam untuk meningkatkan penerimaan daerah melalui sektor kehutanan. Dengan adanya paralayang ini tentunya besar harapan kita bisa membuat nama Tahura Sultan Adam Kalimantan Selatan semakin maju,” ungkap Fathimatuzzahra.
Disampaikanya, Tahura Sultan Adam menargetkan pendapatan sebesar Rp 3 miliar pada tahun 2022. Hingga bulan September 2022 sudah Rp 2,9 miliar.
“Kami optimis dengan dukungan Bapak Gubernur, Tahura akan melebihi target pendapatan yang telah ditetapkan,” katanya.
Menurutnya, pada tahun 2023 Tahura Sultan Adam menaikan target menjadi Rp 5 miliar. “Pada pada tahun 2023 kami akan menargetkan 5 miliar, menuju Rp 10 miliar,” katanya.
Disampaikanya, Tahura Sultan Adam mempunyai 34 obyek wisata, saat ini yang bisa dioptimalkan baru Mandiangin dan Bukit Batu Sungai Luar. Masih ada 30 obyek wisata yang perlu dioptimalkan.
Dikatakanya, melalui program revolusi hijau yang digelorakan Gubernur Kalsel, Tahura Sultan Adam juga menjadi penanaman rehab DAS terbesar di Indonesia.
“Melalui program revolusi hijau Pak Gubernur, Tahura Sultan Adam menjadi lokasi penanaman rehab DAS terbesar di Indonesia. Dari 33 ribu hektar yang ditanam di Kalsel, 24 ribu ditanam di Tahura,” katanya. (syh/adpim)