Konsultan Daerah Dituntut Lebih Handal dan Berdaya Saing
Banjarmasin – Sebagai pintu gerbang dan tetangga Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur, Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) dituntut dapat menjadi daerah penyangga yang kokoh.
Sehingga tantangannya adalah, bagaimana melakukan percepatan pembangunan sektor-sektor pendukung guna mempersiapkan Kalsel sebagai penyangga IKN dari segi infrastruktur.
Dalam hal ini, peran konsultan yang tergabung dalam Ikatan Nasional Konsultan Indonesia (Inkindo) Kalsel sangat dibutuhkan untuk menyiapkan konsultan-konsultan lokal yang handal, berkualitas dan berdaya saing.
Demikian disampaikan Sekretaris Daerah Provinsi Kalsel, Roy Rizali Anwar pada pembukaan Musyawarah Provinsi (Musprov) X Inkindo Kalsel di West Bestern Hotel Banjarmasin, Sabtu (14/05).
Inkindo Kalsel ujarnya, sebagai organisasi yang mewadahi konsultan di Kalsel harus selalu siap mengambil peran strategis membantu Pemerintah Daerah dalam memajukan pembangunan, khususnya di sektor konstruksi.
Musprov DPP Inkindo Kalsel juga diharapkan menjadi momentum bagi anggotanya untuk dapat berbenah dan meningkatkan kemampuan profesional sehingga dapat berperan dalam kegiatan jasa konsultansi di banua dan juga diharapkan dapat berkompetisi di tingkat regional dan bahkan nasional.
“Saya sangat berharap muncul konsultan-konsultan banua yang setara dengan konsultan-konsultan nasional,” ujarnya.
Sebagai organisasi perusahaan yang terdiri dari kumpulan para ahli berbagai disiplin ilmu lanjut Roy, Inkindo Kalsel seyogyanya menjalin kerjasama dan menjadi mitra pemerintah, sehingga dapat membantu serta memberikan kontribusi yang optimal terhadap pembangunan konstruksi di banua.
Jasa konsultan memegang peranan yang sangat penting dalam proses pembangunan, dan proyek-proyek yang telah sukses dilaksanakan di Kalimantan Selatan tidak terlepas dari peran penting para konsultan banua.
“Oleh karena itu konsultan yang ada di Kalsel harus selalu meningkatkan kemampuan dan profesionalisme, serta melakukan kerjasama dengan asosiasi profesi, asosiasi perusahaan seperti Perkumpulan Konsultan Indonesia (Perkindo), kerjasama dengan Lembaga Perguruan Tinggi, Instansi/balai pelatihan maupun kerjasama dengan Pemerintah Daerah, untuk mengadakan kegiatan seminar, workshop, pelatihan – pelatihan, dan pendidikan guna meningkatkan kompetensi dan kemampuan semua anggota,” pesan Sekdaprov Roy.
Terakhir diingatkan, di tengah ketatnya persaingan dunia konsultan di era digital, para konsultan dituntut kemampuannya melakukan kreasi dan inovasi, beradaptasi dengan berbagai perkembangan zaman, dengan tetap menjaga etika dan nilai-nilai kebaikan yang selama ini sudah berlaku di dunia konsultan. sal/adpim