Paman Birin: Contoh Kesederhanaan Profesor Muhammad Hatta

0
518

Refleksi 70 Tahun Perjalanan Profesor Gusti Muhammad Hatta

Banjarbaru – Gubernur Kalsel H. Sahbirin Noor melalui Sekretaris Daerah Provinsi Roy Rizali Anwar turut hadir di acara Refleksi 70 Tahun Perjalanan Hidup Guru Besar Fakultas Kehutanan Universitas Lambung Mangkurat (FK ULM) Profesor Dr. Ir. Gusti H. Muhammad Hatta MS yang memasuki masa purnatugas pada Senin (17/10).

Paman Birin, sapaan akrab Gubernur Kalsel dalam sambutan tertulis menyampaikan terima kasih atas pengabdian dan dedikasi Muhammad Hatta, baik sebagai guru besar di ULM maupun selalu menteri dimasa kepemimpinan Susilo Bambang Yudhoyono sebagai Presiden RI.

Paman Birin juga menyampaikan, ajakan untuk mencontoh kesederhanaan sosok Muhammad Hatta yang punya dedikasi besar terhadap kemajuan Banua.

Selanjutnya, Paman Birin juga berharap kedepannya bermunculan generasi muda di Kalsel ini yang berprestasi hingga kancah nasional bahkan internasional seperti Muhamad Hatta, namun tetap santun dalam bergaul.

Sementara itu, kesan lain disampaikan sejumlah orang dekat Hatta, seperti H Supian HK (Ketua DPRD Kalsel), Syaifullah Tamliha dan Muhammad Rifqinizamy Karsayuda (DPR RI), pejabat Kementerian LHK, dan lainnya.

Kesan dan doa secara virtual juva disampaikan Menteri LHK Siti Nurbaya, Menpora Zainuddin Amali, dan Wakil Ketua MPR RI Syarif Hasan yang sempat menjabat sebagai Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah.

Sementara itu, Rektor ULM Profesor Ahmad Alim Bakhri dalam sambutannya menceritakan sejumlah pengalamannya tentang sosol Muhammad Hatta, pria kelahiran Banjarmasin pada 1 September 1952 yang punya ketulusan dalam prilakunya dan komitmen yang kuat untuk memajukan ULM dan daerah, khususnya selama menjabat sebagai Menteri Lingkungan Hidup, dan Menteri Riset dan Teknologi.

Rektor juga mengoreksi istilah akhir pengambilan yang ditujukan kepada Muhammad Harta, tapi menurutnya lebih tepat disebut proses pembaharuan pengabdian yang bersangkutan dari ASN ke pegawai purnatugas, dari semula menggunakan Nomor Identitas Pegawai (NIP) beralih ke Nomor Induk Dosen Khusus (NIDK).

“Selamat memperbaharui pengabdian, ULM butuh nasehat pian (Bapak,red) petunjuk, binaan dan sebagainya,” ungkap Rektor kepada Muhammad Hatta yang sempat menciptakan Mars IPTEK itu.

Sementara itu, di penghujung acara Muhammad Hatta sempat meneteskan air mata karena rasa haru.

Pada kesempatan itu, Muhammad Hatta juga menyampaikan, apa yang diraihnya hingga sekarang, hasil kerja keras sejak kecil dengan segala keterbatasan kemampuan ekonomi.

Dirinya menceritakan bagaimana saat sekolah di kampung, harus sambil berjualan untuk mencukupi keperluan hidup keluarga.

Namun kondisi inilah yang menggemblengnya menjadi orang yang terus, pekerja keras, disiplin dan bertekad kuat untuk berubah ke arah yang lebih baik.

Selain itu, berkesempatan tampil di forum nasional bahkan internasional sebagai nara sumber saat menjabat menteri adalah hal yang di luar dugaan pria ini bisa mengalaminya, termasuk bertemu dengan tokoh-tokoh penting dalam dan luar negeri.

Pesan moral lain yang disampaikan, apa yang ia lakukan selalu disandarkan kepada pesan ibunya yakni dimana pun berada, berusaha membuat kebaikan bagi orang sekitarnya.

Tampak hadir juga dalan acara itu sejumlah Kepala SKPD lingkup Pemprov Kalsel dan tokoh masyarakat Banua. (sal/adpim)

Berikan Komentar