Paman Birin Dorong Kesadaran umat dan ASN Berinfak, Bersedekah dan Berzakat Melalui Baznas

0
166

Banjarbaru – Gubernur Kalsel, H. Sahbirin Noor melalui Sekretaris Daerah Provinsi Kalsel, Roy Rizali Anwar, membuka secara resmi Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) BAZNAS se-Kalsel dengan tema Harmonisasi Pengelolaan Zakat, di Q Grand Daffam Hotel, Rabu (22/9) siang.

Melalui sambutan tertulisnya, Gubernur Kalsel yang akrab disapa Paman Birin menyampaikan bahwa Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan terus mengkampanyekan dan mendorong kesadaran umat termasuk para ASN untuk berinfak, bersedekah dan berzakat melalui Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Provinsi dan Kabupaten/Kota se-Kalsel.

“Harmonisasi dan penguatan dalam pengelolaan zakat ini memang penting, selain Rukun Islam dan tanda kesempurnaan keislaman seseorang, zakat juga memiliki dimensi dalam tatanan kehidupan sosial, pemberdayaan umat secara ekonomi, serta berpotensi untuk menanggulangi kemiskinan,” ungkap Paman Birin.

Lebih lanjut, Paman Birin menyampaikan, zakat mampu membangun rasa kebersamaan dan persaudaraandalam kehidupan. Harta zakat menjadi dinamisator dalam mengharmoniskan hubungan sosial, sehingga zakat menjadi harapan untuk membangun kehidupan masyarakat yang rukun, damai dan sejahtera.

Terlebih potensi zakat, infak dan sedekah di Indonesia, termasuk di Kalsel sangat besar, karena mayoritas penduduknya beragama Islam. Adapun total potensi zakat yang diriset oleh Puskas Baznas pada 2020 mencapai Rp2,7 triliun.

“Potensi zakat secara nasional ini, menggambarkan betapa besarnya potensi zakat di masing-masing provinsi, apalagi bagi Kalsel yang mayoritas beragama islam, dan dikenal sebagai daerah yang religius ditambah dengan kedermawanan masyarakatnya,” sebutnya.

Potensi zakat yang besar ini, harus diikuti dengan penguatan dan optimalisasi pengelolaan zakat. Baznas Kalsel digarapkan mempunyai strategi yang elegan dalam mengurus zakat, sehingga Baznas bukan hanya lembaga pengumpul zakat tapi juga mampu menyalurkan secara tepat.

Selain itu, penggunaan zakat yang produktif bagi penerima zakat, terutama kelompok fakir dan miskin, sehingga zakat bukan hanya kewajiban dan aktivitas kemanusiaan, tetapi juga mampu memberdayakan masyarakat miskin.

Sehingga sistem zakat akan mampu memberikan alternatif solusi bagi pengentasan kemiskinan.

“Baznas saya harapkan mampu berperan dalam pengelolaan zakat yang lebih professional,” pesan Paman Birin.

Dalam Rakorda Baznas Kalsel itu juga ditandatangani kerjasama pengelolaan zakat antara Baznas Kalsel dan Pemprov Kalsel serta pemerintah kabupaten kota di Kalsel.

Selain itu juga dilaunching gerobak berkah yakni program pemberdayaan ekonomi umat melalui dana zakat infaq dan shadaqah.

Rakorda Baznas Kalsel yang berlangsung selama tiga hari mulai 21 – 23 Sepetember 2022, dihadiri Karo Organisasi Kemendagri RI Suprayitno, Pimpinan Baznas RI Saidah Sakwan, Komisi IV DPRD Kalsel, Ketua Baznas Kalsel H Irhamsyah Safari, perwakilan pemerintah kabupaten/ kota se-Kalsel, serta Baznas Kabupaten/kota se Kalsel.(rny)

Berikan Komentar