Peringati Isra Mikraj dan Haul Abah Guru Sekumpul ke-19 di Pondok Pesantren Nurul Muhibbin Bajuin Tala, Paman Birin Ingatkan Pentingnya Meneladani Ajaran Rasulullah SAW

0
350

Tanah Laut – Gubernur Kalsel H. Sahbirin Noor atau Paman Birin melalui Kepala Biro Administrasi Pimpinan Setda Kalsel, H. Berkatullah menghadiri peringatan Isra Mikraj dan Haul ke-19 Syekh Muhammad Zaini bin Abdul Ghani (Guru Sekumpul) di Pondok Pesantren Nurul Muhibbin Desa Ketapang, Kecamatan Bajuin, Kabupaten Tanah Laut pada Selasa (6/2) malam.

Tampak hadir Pimpinan Ponpes Nurul Muhibbin, Guru Usfia Rusdi, KH. Fakhruddin atau Guru Tungkal, para ulama, habaib, para santri dan masyarakat Desa Ketapang.

Acara diawali dengan lantunan ayat suci Al-Quran, Dzikir, dan Shalawat, dilanjutkan dengan pembacaan Hadits Isra Mikraj.

Dalam sambutannya, Paman Birin yang dibacakan oleh H. Berkatullah menyampaikan rasa syukurnya atas antusiasme masyarakat yang begitu tinggi dalam menghadiri acara tersebut.

“Alhamdulillah, ulun sangat himung melihat antusias masyarakat Desa Ketapang, Kecamatan Bajuin, berbondong-bondong hadir di Pondok Pesantren Nurul Muhibbin yang insya Allah penuh berkah ini, untuk memperingati Isra’ Mikraj dan sekaligus peringatan Haul Abah Guru Sekumpul yang ke-19,” ujar Paman Birin.

Lebih lanjut, Paman Birin mengatakan bahwa Isra Mikraj merupakan peristiwa penting dalam sejarah Islam yang mengandung banyak makna dan hikmah.

“Peringatan Isra Mikraj ini juga menjadi langkah spiritual kita dalam melaksanakan pengabdian guna menempuh setiap jalur kehidupan yang lebih baik dan lebih bermakna,” tuturnya.

Paman Birin juga berharap agar masyarakat dapat meneladani ajaran-ajaran Rasulullah SAW dan Abah Guru Sekumpul dalam kehidupan sehari-hari.

“Mari kita aplikasikan setiap sikap, perilaku, dan ajaran-ajaran Rasulullah SAW, dalam kehidupan kita sehari-hari, baik itu hubungan kita sesama manusia maupun hubungan langsung kepada Sang Pencipta,” imbuhnya.

Sementara itu, K.H. Fakhrudin dalam tausiyahnya menjabarkan mengenai Isra Mi’raj dan hikmah-hikmahnya.

“Peristiwa yang sangat bersejarah, peristiwa diperjalankannya Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa (Isra), kemudian di-mi’rajkan, pada akhirnya menjemput, menerima perintah sembahyang (Salat) 5 waktu,” tutur beliau.

Lebih lanjut, KH. Fakhrudin menekankan pentingnya menjalankan perintah Allah dan Rasul-Nya serta menegaskan bahwa ketaatan ini merupakan kunci utama untuk meraih kebahagiaan di dunia dan akhirat.

Beliau juga menyampaikan pesan tentang kasih sayang dan saling peduli terhadap sesama manusia sebagai wujud nyata dari ajaran Islam.

Selain itu, menuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap muslim, baik itu ilmu agama maupun ilmu dunia. Dengan ilmu, seseorang dapat memahami ajaran Islam dengan lebih baik dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari, serta menjadi bekal untuk membangun masyarakat yang lebih maju dan berkeadilan. (rfq/adpim)

Foto : Adetia

Berikan Komentar