Sekdaprov Roy Buka Rakor FKUB se- Kalsel
Banjarmasin – Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Selatan, Roy Rizali Anwar membuka sekaligus menyampaikan sambutan pada Rapat Koordinasi Forum Kerukunan Umat Beragama se-Kalimantan Selatan di Banjarmasin, Rabu (25/5).
Dihadapan peserta Rakor yang dipimpin Ketua FKUB Kalsel, Ilham Masykuri Hamdi itu, sekdaprov berharap kegiatan dapat menjadi
komitmen bersama untuk selalu memelihara kerukunan serta menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.
Dalam upaya menjaga sendi-sendi kerukunan di Kalsel ujarnya, telah dilakukan langkah-langkah strategis dan sinergis upaya pembinaan antar umat beragama. Hal ini dilakukan melalui fasilitasi FKUB sebagai forum yang dibentuk oleh masyarakat dan difasilitasi pemerintah daerah dalam rangka membangun, memelihara, dan memberdayakan umat beragama untuk kerukunan dan kesejahteraan.
Disebutkan, bangsa Indonesia adalah bangsa yang majemuk (pluralistic society) yang antara lain ditandai berbagai perbedaan, baik perbedaan kehidupan politik, sosial, budaya,
suku bangsa, adat istiadat maupun agama.
Salah satu fakta yang tidak dapat dipungkiri dalam kehidupan sosial adalah keragaman agama yang
dipeluk oleh masyarakat. Pluralitas adalah sebuah keniscayaan bagi bangsa Indonesia.
Sepanjang sejarah bangsa ini justru berdiri kokoh karena ditopang oleh berbagai perbedaan. Perbedaan-perbedaan yang ada baik
suku, agama, ras, golongan ataupun
keanekaragaman budaya seharusnya menjadi tugas setiap warga indonesia dalam menjaga dan membiarkan untuk bertumbuh subur.
Perbedaan juga bagaikan pedang bermata dua, sisi negatif dan sisi positif. Sisi negatif, kadangkala
perbedaan yang ada dapat menjadi sumber konflik, terutama bila berhadapan dengan kepentingan
yang saling bertolak belakang antara satu sama lain.
Tetapi disisi lain, pluralitas memiliki potensi positif, terutama bila keanekaragaman yang ada mampu dikelola secara baik sehingga memiliki
kekuatan dalam membangun kesejahteraan umum.
Sebagai manusia, semua umat beragama mendambakan hidup damai dalam komunitas multiagama dan keyakinan. Namun, kerukunan dan
keharmonisan antar umat beragama tersebut hanya terwujud apabila setiap umat menghargai toleransi.
Oleh karena itu, bangsa Indonesia harus mampu membina dan mempertahankan persatuan dan
kesatuan bangsa dan harus dapat menciptakan kerukunan bangsa, jangan terpecah belah karena
agama tapi harus berpegang teguh pada semboyan ‘’Bhineka Tunggal Ika’’.
Perlu adanya suatu sikap hidup keagamaan yang relatif sebagai jalan keluar dari kemelut perpecahan dan pertengkaran antar agama yang
pasti merusak persatuan dan kesatuan bangsa.
“Untuk itulah kami memandang penting penguatan moderasi beragama sebagai salah satu langkah
strategis bagi pelaksanaan program pembangunan Provinsi Kalsel,” katanya.
Diingatkan Roy, kedepan banyak tantangan dan tugas yang diemban FKUB untuk terus memelihara kerukunan, kesatuan, dan persatuan di wilayah Kalsel. sal/adpim