Sinergitas PKK untuk BIAN
Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan) yang dilakukan oleh Tim PKK Kalsel bersama Dinas Kelautan dan Perikanan Kalsel ternyata juga melibatkan berbagai lingkup SKPD di Pemprov Kalsel.
Sinergitas PKK Kalsel dalam upaya gelorakan gemar makan ikan di Desa Sungai Musang ini juga dihadiri oleh Kepala Dinas Kesehatan, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan, Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Kalimantan Selatan.
Dalam kegiatan Kampanye Gemarikan juga dilakukan pemberian bantuan pangan dari pihak terkait dan tentunya pelaksanaan BIAN.
Program BIAN atau Bulan Imunisasi Anak Nasional ini untuk mengejar cakupan imunisasi rutin yang menurun signifikan akibat pandemi COVID-19.
BIAN sendiri adalah pemberian imunisasi tambahan Campak-Rubela serta melengkapi dosis Imunisasi Polio dan DPT-HB-Hib yang terlewat.
Untuk di Kalsel, BIAN yang dimulai sejak Mei 2022 itu ditarget bisa melakukan imunisasi kepada 1,4 juta anak. Salah satu titiknya adalah di Kabupaten Banjar. Seperti dilakukan di Aluh-Aluh.
Sementara itu, dalam kegiatan itu Dinas Kelautan dan Perikanan Kalsel memberikan berupa paket olahan hasil perikanan untuk orang tua balita berupa ikan nila segar
dan kerupuk udang, benih ikan patin.
Kemudian Dinas Kesehatan Kalsel dengan melakukan pemberian PMT Balita, paket CTPS dan kit kesehatan gigi.
Dinas Perkebunan dan Peternakan Kalsel memberikan paket susu, telur, sosis dan nugget ayam.
Sedangkan dari Dinas Ketahanan Pangan Kalsel memberikan bibit tanaman terong dan cabe dan Dinas Tanaman Pangan dan Hortukultura Kalsel juga memberikan bibit tanaman terong, cabe, seledri dan jeruk.
Ketua TP PKK Kabupaten Banjar memberikan paket susu, biskuit, bedak bayi dan nugget ikan kepada ibu dan anak.
Adapun Wiwid, petugas Puskesmas Aluh-Aluh mengaku gembira gerakan makan ikan dalam upaya pencegahan stunting dilakukan di wilayahnya.
Bagi Wiwid, pencegahan stunting merupakan penanggulangan bersama dan aksi bersama, fokusnya kepada anak dari dia baru lahir sampai dengan umur 5 tahun.
“Alhamdulilah. Kami senang dan bersyukur upaya pencegahan di wilayah kami. Semoga stunting disini nantinya tidak ada lagi,” harap Wiwid. (End/adpim)