Tausiyah Apel Gabungan ASN Pemprov, Guru Fadhlan Ceritakan Golongan Orang yang Dinaungi Allah SWT di Padang Mahsyar

0
352

Banjarbaru – Ulama kharismatik KH. Fadhlan Asy’ari atau akrab disapa Guru Fadhlan menyampaikan tausiyah dalam apel Gabungan awal bulan Oktober di lingkungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan dilaksanakan, Senin (03/10/2022) di halaman Kantor Gubernur Kalsel, Banjarbaru.

Gubernur Kalsel Hm Sahbirin Noor melalui Sekretaris Daerah Provinsi Kalsel, Roy Rizali Anwar memimpin apel yang diikuti ASN SKPD lingkup Pemprov Kalsel itu.

Dalam uraian singkatnya, Guru Fadhlan yang merupakan sepupu Almarhum KH Muhammad Zaini Abdul Ghani (Guru Sekumpul) ini menyinggung soal kondisi manusia setelah dibangkitkan nanti yakni di Padang Mahsyar.

Di tempat ini, manusia akan melanjutkan perjalan menuju surga atau neraka, sesuai dengan amal perbuatannya selama di dunia ini, dihadapkan dengan panas yang luar biasa lantaran jarak matahari sangat dekat.

“Pada hari kiamat, matahari didekatkan ke manusia hingga sebatas satu mil. Lalu mereka bercucuran keringat sesuai amal perbuatan mereka. Di antara mereka ada yang berkeringat hingga tumitnya, ada yang berkeringat hingga lututnya, ada yang berkeringat hingga pinggang dan ada yang benar-benar tenggelam oleh keringat (Hadits riwayat Muslim),” ujarnya.

Dalam kondisi ini ujar Guru Fadlan, ada tujuh golongan manusia yang mendapatkan perlindungan Allah SWT, dua diantaranya yang dijelaskan yakni pemimpin yang berlaku adil dan orang yang mempelajari Al-Qur’an sejak muda dan terus dibacanya sampai tua.

Terkait tujuh golongan dimaksud, salah satu hadist menyebutkan ada tujuh (golongan orang beriman) yang akan mendapat naungan (perlindungan) dari Allah dibawah naungan-Nya (pada hari kiamat) yang ketika tidak ada naungan kecuali naunganNya.

Yakni pemimpin yang adil, seorang pemuda yang menyibukkan dirinya dengan ibadah kepada Rabbnya, seorang laki-laki yang hatinya terpaut dengan masjid, dua orang laki-laki yang saling menyayangi karena Allah, keduanya bertemu karena Allah dan berpisah karena Allah, seorang laki-laki yang diajak berbuat maksiat oleh seorang wanita kaya lagi cantik lalu dia berkata, “aku takut kepada Allah”, seorang yang bersedekah dengan menyembunyikannya hingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diinfakkan oleh tangan kanannya, dan seorang laki-laki yang berdzikir kepada Allah dengan mengasingkan diri sendirian hingga kedua matanya basah karena menangis,” (Hadits riwayat Bukhari). sal/adpim

Berikan Komentar