Tekan Stunting, Pemprov-BKKBN Turun Langsung Serahkan PTM Ibu Hamil dan Balita
Banjarbaru – Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) Tim Percepatan Penurunan Stunting.
Rapat tersebut dipimpin langsung Wakil Gubernur Kalsel H. Muhidin di kantor Setda Prov Kalsel, Banjarbaru, Jum’at (27/5).
Dalam arahanya, Wakil Gubernur Kalsel H. Muhidin mengatakan, pemerintah telah menetapkan target angka prevalensi stunting di tahun 2024 yakni di bawah 14 persen harus tercapai.
Sementara prevalensi balita Kalimantan Selatan hasil SSGI 2021 sebesar 30 persen.
Menurut wagub, langkah jangka pendek Pemprov Kalsel bersama BKKBN akan turun ke kabupaten dan kota untuk menyerahkan stimulasi Pemberian Makanan Tambahan (PMT) untuk ibu hamil dan balita sekaligus mengetahui secara langsung data keluarga berisiko stunting.
Menurut Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting ini, penanganan dari hulu dilakukan seperti calon pengantin harus berada dalam kondisi ideal untuk menikah.
Salah satu fokus pendampingan calon pengantin adalah meningkatkan pemenuhan gizi untuk mencegah melahirkan bayi stunting.
Dari sisi lain, Wagub H. Muhidin akan mendorong perusahaan agar bisa memberikan bantuan CSR untuk mempercepat penanganan stunting.
Kepala BKKBN Provinsi Kalsel, Ramlan mengatakan, penurunan angka stunting ini merupakan proritas program nasional yang harus dilaksanakan dan ditargetkan 14 persen menurunkan angka stunting pada tahun 2024 mendatang.
Ramlan mengatakan terkait hal ini, perlu komitmen bagi semua kepala daerah dan jajarannya. (Syh/Adpim)